Hai, Sobat Makmur! Saham masih menjadi salah satu instrumen yang menjadi primadona investor. Hal ini tergambar dari jumlah saham perusahaan terbuka semakin meningkat setiap tahunnya. Selain itu, jumlah investor saham juga terus meningkat. Dalam dunia pasar saham dikenal adanya klasifikasi saham berdasarkan tingkat ketahanannya, yakni saham yang bersifat musiman (siklikal) dan saham yang bersifat defensif. Pada artikel kali ini, Makmur akan membahas mengenai perbedaan saham siklikal dengan saham defensif, contohnya, dan strategi investasinya. Yuk, disimak!
Pertama, mari kita membahas saham siklikal. Saham siklikal adalah jenis saham yang kinerjanya bergantung pada siklus ekonomi atau kondisi pasar secara keseluruhan. Karakteristik utama saham siklikal adalah volatilitasnya yang tinggi, sehingga dianggap lebih berisiko dibandingkan jenis saham defensif.
Saham siklikal biasanya berasal dari perusahaan yang bergerak di sektor-sektor yang cukup dinamis seperti komoditas, tambang, energi, pariwisata, dan properti. Ketika ekonomi sedang tumbuh, saham siklikal cenderung menunjukkan kinerja yang baik karena meningkatnya permintaan konsumen terhadap produk atau layanan dari sektor-sektor tersebut. Sebaliknya, ketika ekonomi melambat atau mengalami resesi, saham siklikal cenderung melemah karena penurunan daya beli hingga penurunan permintaan.
Ciri lain saham siklikal adalah periode kenaikan sahamnya yang bisa diprediksi. Misal, saham-saham pertambangan batubara biasanya naik menjelang akhir tahun. Hal ini berkaitan dengan prospek naiknya permintaan batubara jelang musim dingin terutama di negara bagian utara garis khatulistiwa. Contoh lainnya, saham-saham perkebunan sawit atau crude palm oil (CPO) biasanya akan menguat menjelang Tahun Baru Imlek dan perayaan Diwali di India. Kenaikan ini seiring meningkatnya permintaan CPO dari China dan India sebagai konsumen CPO terbesar di dunia.Saham siklikal bisa menawarkan potensi keuntungan yang besar. Sebab, jenis saham ini sering menjadi pilihan bagi investor yang ingin memanfaatkan momentum pertumbuhan ekonomi untuk mendapatkan keuntungan dari kenaikan harga saham dalam jangka pendek hingga menengah. Namun, jika kamu berencana untuk membeli saham siklikal, kamu harus berhati-hati karena pergerakannya yang cukup volatile.
Berikut beberapa contoh saham siklikal yang masuk ke dalam indeks LQ45
Saham defensif memiliki kriteria yang cukup berbeda dengan saham siklikal. Saham defensif merupakan jenis saham dari perusahaan yang cenderung stabil dan menunjukkan kinerja yang baik bahkan ketika kondisi ekonomi sedang tidak menentu atau mengalami perlambatan.
Saham defensif sering dianggap sebagai investasi yang relatif aman selama ketidakpastian di pasar meningkat. Sebab, keunggulan saham defensif terletak pada stabilitasnya, baik dari segi harga, kinerja keuangan, maupun dividen. Investor sering memilih saham jenis ini untuk melindungi portofolio mereka dari volatilitas pasar yang tinggi. Meski potensi pertumbuhan saham defensif cenderung lebih rendah dibandingkan saham-saham siklikal, saham defensif menawarkan keuntungan berupa pendapatan yang konsisten dan risiko yang lebih kecil. Oleh karena itu, saham defensif sering dimasukkan ke dalam portofolio investasi sebagai bagian dari strategi diversifikasi dan mitigasi risiko.
Saham defensif biasanya bergerak di sektor barang atau jasa yang selalu dibutuhkan oleh masyarakat, seperti sektor utilitas, perbankan/keuangan, makanan dan minuman, kesehatan, atau kebutuhan pokok lainnya. Sebab, permintaan terhadap produk atau layanan primer relatif tidak banyak terpengaruh oleh siklus ekonomi.
Nah, Sobat Makmur, dari penjelasan di atas kamu dapat mengetahui kelemahan serta kelebihan dari saham siklikal dan saham defensif. Dalam memilih saham, kamu juga harus mempertimbangkan diversifikasi portofolio untuk mengelola risiko yang terkait dengan saham siklikal dan memilih saham bersifat defensif untuk menjaga risiko. Dalam artian, kamu bisa menerapkan strategi diversifikasi untuk menciptakan keseimbangan portofolio.
Reksa dana saham dapat menjadi alternatif yang efektif untuk melakukan diversifikasi antara saham siklikal dan saham defensif. Reksa dana saham adalah instrumen investasi yang mengalokasikan sebagian besar dananya ke dalam saham berbagai perusahaan. Dengan membeli reksa dana saham, kamu secara otomatis mendapatkan portofolio yang terdiversifikasi, karena dana tersebut dikelola oleh Manajer Investasi (MI) profesional yang memilih saham dari berbagai sektor, termasuk saham siklikal dan saham defensif.
MI akan menggunakan analisis dan strategi untuk mengatur proporsi antara saham siklikal dan defensif, menyesuaikan dengan kondisi pasar dan tujuan investasi reksa dana tersebut. Hal ini membuat reksa dana saham menjadi pilihan yang praktis dan efisien bagi Sobat Makmur yang ingin mencapai diversifikasi, tetapi tidak memiliki waktu atau keahlian untuk mengelola portofolio sendiri. Selain itu, reksa dana saham memungkinkan investor dengan modal kecil untuk mendapatkan diversifikasi yang luas tanpa perlu membeli berbagai saham secara langsung, yang bisa membutuhkan biaya besar.
Di Makmur, kamu bisa juga memilih lebih dari 100 produk reksa dana pilihan lainnya baik itu reksa dana pendapatan tetap, reksa dana saham, reksa dana pasar uang, maupun reksa dana campuran. Sobat Makmur juga bisa memaksimalkan kinerja portofolio dengan memanfaatkan sejumlah promo dari Makmur seperti promo New Year Investment, promo Semua Bisa Makmur, dan promo Semakin Makmur.
Kamu juga bisa memanfaatkan promo-promo Makmur yang tertera pada link di bawah ini untuk mendapatkan keuntungan tambahan dan menemani perjalanan investasimu dalam mencapai tujuan finansial di masa depan.
Link: Promo-Promo di Makmur
Yuk, unduh aplikasi Makmur melalui link di bawah ini dan jangan lupa berikan ulasan terbaikmu.
Perlu diketahui, selain melalui ponsel, kamu juga dapat menggunakan aplikasi Makmur melalui situs web jika ingin berinvestasi menggunakan laptop atau komputer. Silakan klik link di bawah ini untuk informasi lebih lanjut.
Kamu juga dapat menambah wawasan dengan membaca informasi atau artikel menarik di situs web Makmur. Silakan klik link berikut:
Website: Makmur.id
Editor: Merry Putri R. Sirait (bersertifikasi WPPE)
Penulis: Akhmad Sadewa Suryahadi
Key Takeaways: Di tengah ketidakpastian global, kebijakan perdagangan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump kembali menjadi sorotan pasar. Trump secara resmi mengonfirmasi telah menandatangani surat berisi pemberlakuan tarif ekspor terhadap 12 negara mitra dagang. Surat tersebut dijadwalkan dikirim hari ini, Senin (7/7), dan menjadi penanda berakhirnya masa negosiasi tarif yang diberikan AS sejak April lalu. […]
Key Takeaways: Stock split atau pemecahan jumlah saham merupakan salah satu tindakan korporasi yang dilakukan oleh sebuah emiten. Meskipun jumlah saham yang dimiliki investor bertambah, nilai total investasi tetap tidak berubah. Tidak jarang, stock split menarik perhatian investor karena bisa berdampak pada pergerakan harga saham. Sebagai contoh, pada Januari 2025 perusahaan kontraktor batu bara PT […]
Key Takeaways: Langkah pemerintah untuk mendorong transformasi ekonomi nasional kini mulai terealisasi melalui peran aktif Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (Danantara). Lembaga yang baru dibentuk pada awal 2024 ini telah menyalurkan pendanaan ke sejumlah perusahaan yang masuk dalam Proyek Strategis Nasional (PSN). Dalam artikel ini, Makmur akan membahas sejumlah langkah strategis yang tengah dijalankan […]
Key Takeaways: Memasuki semester II-2025, pasar modal Indonesia kembali diramaikan oleh penawaran umum perdana saham (Initial Public Offering/IPO). Sebanyak tujuh perusahaan dari berbagai sektor akan mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada awal Juli 2025, membuka peluang investasi di sektor-sektor strategis seperti alat kesehatan, logistik, angkutan laut, edukasi, hingga distribusi produk telekomunikasi. Dalam artikel […]
Key Takeaways: Di tengah kondisi ekonomi global yang belum stabil, pernyataan terbaru dari Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump kembali memicu kekhawatiran pasar. Trump mengisyaratkan tidak akan memperpanjang jeda tarif impor yang dijadwalkan berakhir pada 9 Juli 2025. Keputusan ini dinilai berpotensi memicu ketegangan perdagangan dan berdampak terhadap perekonomian negara-negara mitra dagang, termasuk Indonesia. Dalam […]
Sebagai negara dengan populasi Muslim terbesar di dunia, Indonesia memiliki potensi besar dalam pengembangan industri keuangan syariah, termasuk di sektor pasar modal. Salah satu produk investasi syariah yang terus berkembang adalah reksa dana syariah, yang dikelola berdasarkan prinsip-prinsip syariah, bebas dari unsur riba dan spekulasi. Berdasarkan data Infovesta per 24 juni 2025, total dana kelolaan […]