Artikel

Kinerja Investasi Reksadana Pendapatan Tetap Turun? Jangan Panik Ini Penjelasannya!

author
Content Management
author
09 Oktober 2023
Facebook
Instagram
Tiktok
blog-detail

Salah satu jenis Reksa Dana yang digemari oleh banyak orang adalah Reksa Dana Pendapatan Tetap. Reksa Dana pendapatan tetap memiliki risiko yang rendah dengan potensi imbal hasil yang lebih tinggi daripada deposito atau Reksa Dana pasar uang.

Dalam beberapa waktu terakhir, kinerja investasi Reksa Dana pendapatan tetap mengalami penurunan. Sehingga banyak investor yang mulai was-was terhadap kondisi tersebut.

Lalu, apa yang sebenarnya terjadi dan apa penyebab turunnya investasi Reksa Dana pendapatan tetap beberapa waktu terakhir?

Baca Juga: 6 Cara Bijak Mengelola Uang Menuju Akhir Tahun 2023

Apa Itu Reksa Dana Pendapatan Tetap?

Reksadana pendapatan tetap adalah salah satu jenis Reksa Dana yang memiliki portofolio investasi yang dominan terdiri dari instrumen keuangan berpendapatan tetap yang minimal 80% dari total investasi seperti obligasi pemerintah dan obligasi perusahaan. 

Tujuan utama dari reksadana pendapatan tetap adalah untuk menghasilkan pendapatan tetap atau stabil bagi para investor. Cocok untuk tujuan investasi dalam jangka menengah 3-5 tahun. 

Penyebab Penurunan Reksa Dana Pendapatan Tetap

Salah satu penyebab utama penurunan kinerja investasi Reksa Dana pendapatan tetap dalam beberapa pekan terakhir karena pasar keuangan yang sangat sensitif terhadap pergerakan tingkat bunga acuan dalam negeri, yakni BI Rate dan luar negeri yakni suku bunga Amerika Serikat (AS), Fed Rate.

Saat ini, posisi suku bunga The Fed dan suku bunga Bank Indonesia (BI) yang berpotensi setara pada level 5,75% berisiko menimbulkan gejolak di Tanah Air hingga saat ini. Seperti yang kita ketahui bahwa suku bunga Bank Indonesia berada pada 5,75% sedangkan suku bunga The Fed berada pada 5,25%-5,5% pada September 2023 waktu lalu.

Namun, kedepannya The Fed berencana akan menaikkan tingkat suku bunga satu kali lagi pada akhir tahun 2023 ini. Kondisi tersebut lah yang menyebabkan terjadinya capital outflow pada pasar keuangan di Indonesia termasuk obligasi dan saham. 

Jika tingkat bunga acuan naik, maka harga aset seperti obligasi turun, terutama obligasi pemerintah, begitupun sebaliknya. Inilah yang menyebabkan harga-harga obligasi mengalami penurunan dan berdampat pada mayoritas Reksa Dana pendapatan tetap yang ada saat ini.

Apalagi mayoritas aset investasi pada Reksa Dana pendapatan tetap 80% berada pada aset obligasi. Kondisi ini memberikan dampak Reksa Dana pendapatan tetap mengalami penurunan dan membuat floating loss lebih besar daripada kondisi pada umumnya.

Apa yang Harus Dilakukan?

Sebagai investor yang harus kamu lakukan adalah tetap tenang dan fokus pada tujuan keuangan kedepannya. Penurunan kinerja investasi menjadi hal yang biasa pada saat berinvestasi di Reksa Dana.

Dengan penurunan kinerja investasi sekarang dapat memberikan peluang untukmu untuk tetap rutin berinvestasi di Reksa Dana. Karena pada jangka panjang, investasi Reksa Dana masih memberikan imbal hasil yang menguntungkan. 

Walaupun dalam jangka pendek, kinerja investasi dapat naik turun sesuai dengan kondisi pasar keuangan. 

Gunakan strategi Dollar Cost Averaging agar dapat tetap fokus untuk berinvestasi Reksa Dana agar tujuan keuanganmu tetap dapat tercapai ditengah kondisi yang ada saat ini.

***

Yuk mulailah berinvestasi di aplikasi yang Aman & Legal seperti Makmur, karena PT Inovasi Finansial Teknologi (Makmur) adalah perusahaan Agen Penjual Efek Reksa Dana (APERD) yang berizin dan diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK).

Selain kamu dapat berinvestasi Reksa Dana, kamu juga bisa mendapatkan berbagai bonus investasi melalui promo-promo menarik dari Makmur. Yuk mulai perjalanan investasimu bersama Makmur dan temukan berbagai Reksa Dana terbaik dari Manajer Investasi pilihan.

Link: Promo-Promo Makmur

Yuk unduh Makmur melalui link dibawah ini dan jangan lupa berikan ulasan terbaikmu.

Download Makmur

Website: Makmur.id

Bagikan
Facebook
Instagram
Tiktok
Artikel lainnya
Artikel

Peran Neraca Pembayaran Indonesia (NPI) dalam Memberikan Wawasan Ekonomi untuk Keputusan Investor

Key Takeaways: Neraca pembayaran adalah salah satu indikator utama yang mencerminkan kondisi ekonomi suatu negara. Secara sederhana, neraca pembayaran mencatat seluruh transaksi ekonomi yang terjadi antara penduduk suatu negara dengan negara lain dalam periode tertentu. Transaksi ini meliputi perdagangan barang dan jasa, aliran pendapatan seperti gaji atau dividen, maupun portofolio. Untuk memperoleh data Neraca Pembayaran […]

author
Content Management
calendar
24 September 2025
Artikel

Cara Memilih Saham yang Memiliki Dividen Besar dan Stabil

Key Takeaways: Bagi banyak investor, saham yang rutin membagikan dividen besar dan stabil setiap tahun menjadi pilihan menarik karena mampu memberikan pendapatan selain potensi keuntungan dari kenaikan harga saham. Namun, memilih saham dengan dividen besar dan stabil tidak mudah karena ada beberapa hal yang harus dipertimbangkan. Investor perlu mempertimbangkan konsistensi pembagian dividen, rasio pembagian, kekuatan […]

author
Content Management
calendar
23 September 2025
Artikel

Memahami Prinsip Dasar Value Investing ala Warren Buffett

Key Takeaways: Value investing adalah salah satu strategi investasi yang dikenal mampu menghasilkan keuntungan jangka panjang dengan risiko yang terukur. Strategi ini semakin populer berkat kesuksesan Warren Buffett, seorang investor legendaris yang konsisten menerapkan prinsip-prinsip value investing dalam membangun kekayaannya. Ia lahir pada 30 Agustus 1930 di Omaha, Nebraska, dikenal sebagai salah satu investor paling […]

author
Content Management
calendar
19 September 2025
Artikel

Memahami Apa Itu MSCI dan Pengaruhnya terhadap Pasar Saham Indonesia

Key Takeaways: Pasar saham Indonesia tidak pernah lepas dari pengaruh geopolitik dan ekonomi global. Setiap pergerakan modal asing, baik masuk maupun keluar, sering kali berawal dari acuan yang digunakan investor global dalam menentukan strategi investasinya. Salah satu acuan berpengaruh adalah indeks dari Morgan Stanley Capital International (MSCI). Berbagai Indeks MSCI, khususnya MSCI Indonesia Index, menjadi […]

author
Content Management
calendar
17 September 2025
Artikel

Strategi Investasi saat Pemerintah Melakukan Efisiensi Anggaran 2025

Key Takeaways: Pada 22 Januari 2025, pemerintah Indonesia menetapkan kebijakan efisiensi anggaran yang diatur dalam Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 1 Tahun 2025. Berdasarkan data dari Jaringan Dokumentasi dan Informasi Hukum Kementerian Pekerjaan Umum, tercatat efisiensi belanja mencapai Rp256,1 triliun untuk Kementerian/Lembaga (K/L) dan Rp50,6 triliun untuk Transfer ke Daerah (TKD).  Efisiensi anggaran tersebut juga menekankan […]

author
Content Management
calendar
16 September 2025
Artikel

Akan Segera Melantai di Bursa, Cermati Prospek PT Merdeka Gold Resources Tbk (EMAS), Anak Usaha MDKA

Key Takeaways: Pasar modal Indonesia kembali diramaikan oleh penawaran umum perdana saham (IPO). PT Merdeka Gold Resources Tbk (EMAS), anak usaha PT Merdeka Copper Gold Tbk (MDKA), bersiap mencatatkan saham perdananya di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada 23 September 2025. EMAS akan menjadi perusahaan ketiga dalam ekosistem Grup Merdeka, setelah PT Merdeka Copper Gold Tbk […]

author
Content Management
calendar
15 September 2025
Bergabunglah dengan lebih dari 500 ribu investor yang telah berinvestasi di Makmur
ios-app-storeandroid-googleplay-store
Hak Cipta ©2019 - 2025 PT Inovasi Finansial Teknologi
PT INOVASI FINANSIAL TEKNOLOGI (Makmur) adalah perusahaan Agen Penjual Efek Reksa Dana (APERD) yang berizin dan diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Semua investasi mengandung risiko dan kemungkinan kerugian nilai investasi. Kinerja masa lalu tidak menjamin kinerja di masa depan. Simulasi investasi disediakan untuk tujuan informasi dan ilustrasi. Reksa dana adalah produk Manajer Investasi (MI) dan bukan produk APERD. APERD tidak bertanggung jawab atas pengelolaan portofolio yang dilakukan oleh MI.