Artikel

Cara Menentukan Waktu Tepat untuk Melakukan Switching Reksa Dana

author
Content Management
author
02 Oktober 2025
Facebook
Instagram
Tiktok
blog-detail

Key Takeaways:

  • Melakukan switching reksa dana merupakan strategi investasi yang harus didasarkan pada pertimbangan yang matang.
  • Pemahaman karakteristik dan menentukan porsi alokasi investasi yang tepat di setiap jenis reksa dana sangat penting, agar tujuan keuangan Anda tercapai.
  • Evaluasi kinerja reksa dana Anda, jika kinerja produk reksa dana tidak memenuhi target kinerja, maka switching bisa menjadi pilihan yang tepat agar hasil investasi bisa optimal.

Investasi pada reksa dana menjadi pilihan investor yang ingin mengelola keuangan dengan cara yang lebih mudah, karena portofolio dalam reksa dana dikelola secara profesional oleh manajer investasi (MI). Reksa dana memiliki beberapa jenis, di antaranya reksa dana pasar uang, reksa dana pendapatan tetap, reksa dana campuran, dan reksa dana saham. 

Banyak investor yang berinvestasi pada lebih dari satu jenis reksa dana dan aktivitas yang sering dilakukan adalah switching atau pemindahan dana antar produk reksa dana yang berbeda. Perlu diketahui, switching reksa dana ini tidaklah mudah karena memerlukan pertimbangan yang matang, yang harus didasari pada beberapa faktor penting.

Beberapa Jenis Reksa dana

Sebelum mengetahui pertimbangan dalam melakukan switching reksa dana, penting bagi Anda untuk mengetahui lebih dalam karakteristik setiap jenis reksa dana, terutama dalam aspek potensi imbal hasil dan risiko. Berikut adalah penjelasan karakteristik setiap jenis reksa dana, di antaranya:

1. Reksa dana pasar uang

Reksa dana pasar uang adalah jenis reksa dana yang menempatkan minimal 80% aset kelolaan pada instrumen pasar uang seperti deposito atau surat berharga jangka pendek. Jenis reksa dana ini memiliki risiko yang lebih rendah dibandingkan dengan jenis reksa dana lainnya, sehingga cocok untuk investor yang mengutamakan likuiditas atau memiliki tujuan investasi jangka pendek. Dikarenakan berfokus pada instrumen yang lebih aman, imbal hasil yang dihasilkan bisa saja cenderung lebih rendah dibandingkan beberapa jenis reksa dana lainnya.

2. Reksa dana pendapatan tetap

Pada reksa dana pendapatan tetap mengalokasikan dana kelolaan minimal 80% pada obligasi yang berpotensi memberikan imbal hasil stabil. Jenis reksa dana ini memiliki risiko yang lebih tinggi dibandingkan dengan reksa dana pasar uang, tetapi cenderung lebih stabil dalam memberikan imbal hasil, terutama dalam jangka menengah. Jenis reksa dana ini merupakan pilihan yang baik bagi investor yang mencari pendapatan stabil tanpa mengambil risiko yang terlalu tinggi.

3. Reksa dana campuran

Reksa dana campuran memiliki alokasi aset yang terdiversifikasi, dengan maksimal 79% dialokasikan pada masing-masing instrumen saham, obligasi, dan pasar uang. Keunggulan dari jenis reksa dana ini adalah berpotensi mendapatkan imbal hasil yang lebih tinggi dibandingkan reksa dana pasar uang dan pendapatan tetap, namun dengan risiko yang lebih besar. Jenis reksa dana ini cocok bagi investor yang ingin mengambil risiko yang tidak setinggi reksa dana saham, namun tetap berpotensi mendapatkan return lebih tinggi dari reksa dana pasar uang dan reksa dana pendapatan tetap.

4. Reksa dana saham

Reksa dana saham adalah jenis reksa dana yang memiliki risiko paling tinggi dibandingkan tiga reksa dana lainnya, karena reksa dana saham mengalokasikan dana kelolaan minimal 80% dari pada saham. Potensi imbal hasil yang tinggi jadi bahan pertimbangan investor dengan profil risiko agresif dan memiliki tujuan investasi jangka panjang. Namun, volatilitas atau perubahan harga saham juga bisa menyebabkan fluktuasi nilai yang signifikan pada reksa dana saham, sehingga jenis reksa dana ini kurang cocok untuk investor yang membutuhkan kestabilan imbal hasil dalam jangka pendek.

Waktu Tepat untuk Melakukan Switching Reksa Dana

Saat ini Anda sudah mengetahui karakteristik dari masing-masing jenis reksa dana, selanjutnya kita akan membahas bagaimana melakukan switching reksa dana, agar dapat meningkatkan potensi imbal hasil investasi. Ada beberapa kondisi atau waktu yang tepat dalam melakukan switching reksa dana, di antaranya:

1. Perubahan kondisi ekonomi 

Perubahan kondisi ekonomi atau pasar saham bisa mempengaruhi kinerja reksa dana. Misalnya, jika terjadi kenaikan suku bunga, reksa dana pendapatan tetap atau pasar uang bisa menjadi pilihan yang lebih menguntungkan karena instrumen pasar uang dan obligasi bisa saja memberikan return yang sesuai dengan perubahan suku bunga acuan. Oleh karena itu, Anda perlu mengikuti perkembangan ekonomi dan pasar agar dapat mengambil keputusan yang tepat.

2. Perubahan tujuan investasi

Tujuan investasi Anda mungkin berubah seiring waktu. Jika Anda awalnya berinvestasi untuk jangka pendek dan kemudian berubah menjadi tujuan jangka panjang, Anda mungkin perlu melakukan switching ke reksa dana saham yang memiliki potensi keuntungan lebih besar dalam jangka panjang. Sebaliknya, jika tujuan investasi Anda berubah condong menjadi jangka pendek, maka porsi dalam reksa dana campuran dan reksa dana saham bisa dialihkan ke reksa dana pasar uang atau pendapatan tetap mungkin lebih stabil dalam jangka pendek.

3. Perubahan profil risiko

Setiap investor memiliki profil risiko yang berbeda. Jika Anda merasa risiko terlalu tinggi, switching porsi reksa dana yang memiliki risiko tinggi  seperti reksa dana campuran dan reksa dana saham ke reksa dana dengan risiko lebih rendah, seperti reksa dana pasar uang atau pendapatan tetap. Namun, jika Anda toleran terhadap risiko tinggi dan siap menghadapi volatilitas, sebaiknya sebagian besar porsi reksa dana pasar uang dan pendapatan tetap dialihkan ke reksa dana saham atau reksa dana campuran, agar bisa memberikan potensi imbal hasil yang lebih tinggi.

4. Penurunan kinerja reksa dana

Setiap produk reksa dana memiliki kinerja yang berbeda-beda, termasuk produk reksa dana dari jenis yang sama. Jika reksa dana yang Anda pilih menunjukkan penurunan kinerja yang signifikan atau tidak memenuhi ekspektasi dalam jangka waktu tertentu, ini bisa menjadi waktu yang tepat untuk melakukan switching. Apalagi, jika penurunan kinerjanya bersifat fundamental dan krusial. Contohnya, jika perusahaan yang menjadi andalan dalam portofolio mengalami penurunan signifikan dalam laba, kehilangan pangsa pasar, atau terlibat dalam masalah hukum yang merusak reputasi, maka hal ini dapat berdampak buruk pada kinerja produk reksa dana yang memiliki saham tersebut. 

5. Perubahan biaya manajer investasi

Jika biaya pengelolaan reksa dana yang Anda pilih meningkat atau mengalami perubahan signifikan, Anda mungkin perlu mempertimbangkan switching ke produk reksa dana lain atau jenis reksa dana lain yang lebih efisien dalam hal biaya. Biaya yang tinggi dapat mengurangi potensi keuntungan Anda dalam jangka panjang.

Melakukan switching reksa dana adalah keputusan krusial yang harus didasarkan pada analisis yang cermat terhadap kondisi pasar, tujuan investasi, dan profil risiko Anda. Sebelum melakukan switching, pastikan Anda memahami kondisi ekonomi yang bisa mempengaruhi kinerja investasi Anda. Dengan pendekatan yang logis dan cermati, switching reksa dana dapat menjadi strategi yang efektif untuk mencapai tujuan keuangan.

Pastikan juga Anda mempertimbangkan untuk membeli reksa dana melalui Makmur, perusahaan Agen Penjual Efek Reksa Dana (APERD) yang telah berizin dan diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Makmur siap membantu Anda untuk mencapai tujuan investasi dengan beragam pilihan produk reksa dana. 


Di Makmur, Anda bisa memilih lebih dari 100 produk reksa dana pilihan lainnya baik itu reksa dana pendapatan tetap, reksa dana saham, reksa dana pasar uang, maupun reksa dana campuran. Anda bisa berinvestasi reksa dana dengan memanfaatkan promo seperti promo October Boost, promo Semua Bisa Makmur dan promo Makmur Premium Tour.

Link: Promo-Promo di Makmur

Unduh aplikasi Makmur melalui link di bawah ini dan berikan ulasan mengenai pengalaman investasi Anda di Makmur.

Download Makmur

Perlu diketahui, selain melalui aplikasi, Anda juga dapat menggunakan aplikasi Makmur melalui situs web jika ingin berinvestasi menggunakan laptop atau komputer. Silakan klik link di bawah ini untuk informasi lebih lanjut.

Web Aplikasi Makmur

Anda juga dapat menambah wawasan dengan membaca informasi atau artikel menarik di situs web Makmur. Silakan klik link di bawah ini:

Website: Makmur.id


Editor: Merry Putri Sirait (bersertifikasi WPPE)
Penulis: Lia Andani

Bagikan
Facebook
Instagram
Tiktok
Artikel lainnya
Artikel

Ini Daftar 5 Perusahaan Aset Manajemen Terbesar di Dunia Berdasarkan Total AUM 

Key Takeaways: Perusahaan aset manajemen membantu investor, baik ritel maupun institusi dalam mengelola dana investasi agar tujuan keuangan tercapai. Cakupan tugasnya menyusun alokasi aset, memilih sekuritas yang tepat, serta mengelola portofolio. Jadi, saat Anda membeli reksa dana, dana tersebut dikelola secara profesional oleh perusahaan aset manajemen sesuai kebijakan investasi yang berada di bawah pengawasan regulator. […]

author
Content Management
calendar
21 Oktober 2025
Artikel

Aset Nasional Syariah Tumbuh 8,21% pada Tahun 2025, Investor Pasar Modal Capai Rekor Baru

Key Takeaways: Perkembangan industri keuangan syariah di Indonesia terus menunjukkan tren positif. Berdasarkan catatan Otoritas Jasa Keuangan (OJK), total aset keuangan syariah nasional per Juni 2025 telah mencapai Rp2.972,94 triliun. Angka ini mencatatkan pertumbuhan sebesar 8,21% secara year-on-year (yoy). Pencapaian ini menunjukkan bahwa ekosistem keuangan syariah semakin dipercaya masyarakat, baik dalam sektor perbankan, pasar modal […]

author
Content Management
calendar
20 Oktober 2025
Artikel

Ini Daftar Saham Perbankan yang Jadi Favorit Manajer Investasi di Portofolio Reksa Dana Saham

Key Takeaways: Reksa dana saham merupakan salah satu pilihan yang menarik bagi investor yang ingin memperoleh potensi keuntungan yang cukup tinggi dalam jangka panjang, walaupun risikonya paling besar dibandingkan jenis reksa dana lainnya.  Keberhasilan reksa dana saham sangat dipengaruhi oleh keahlian manajer investasi (MI) dalam memilih saham potensial. Dari berbagai sektor, saham sektor perbankan menjadi […]

author
Content Management
calendar
16 Oktober 2025
Artikel

5 Alasan Mengapa Risk Free Rate Bisa Dijadikan Salah Satu Acuan Sebelum Berinvestasi

Key Takeaways: Dalam berinvestasi, penting untuk memahami risiko dan potensi imbal hasil di awal. Salah satu indikator yang sering dijadikan acuan oleh para analis keuangan dan investor profesional adalah risk free rate atau “tingkat bebas risiko”, yang merupakan imbal hasil dari suatu investasi yang dianggap memiliki risiko gagal bayar yang rendah.  Instrumen investasi di Indonesia […]

author
Content Management
calendar
16 Oktober 2025
Artikel

Aspek yang Perlu Dipertimbangkan Investor dalam Memilih Growth Stock

Key Takeaways: Instrumen investasi saham terbagi ke dalam berbagai jenis bila melihat dari karakteristiknya, salah satu yang populer adalah growth stock. Istilah growth stock mulai dipopulerkan oleh Thomas Rowe Price Jr. sebagai strategi investasi pada sekitar tahun 1930–1950-an dan semakin diketahui secara luas setelah Philip A. Fisher merilis buku Common Stocks and Uncommon Profits (1958). […]

author
Content Management
calendar
14 Oktober 2025
Artikel

Peran Real Interest Rate sebagai Indikator dalam Keputusan Investasi

Key Takeaways: Pengambilan keputusan investasi yang tepat bisa dipengaruhi oleh berbagai indikator ekonomi. Namun, ada satu indikator yang sangat krusial, yaitu real interest rate atau suku bunga riil. Real interest rate mencerminkan return riil yang Anda dapatkan dari suatu aset investasi setelah disesuaikan dengan inflasi. Dengan memahami dan mempertimbangkan real interest rate, Anda sebagai investor […]

author
Content Management
calendar
08 Oktober 2025
Bergabunglah dengan lebih dari 500 ribu investor yang telah berinvestasi di Makmur
ios-app-storeandroid-googleplay-store
Hak Cipta ©2019 - 2025 PT Inovasi Finansial Teknologi
PT INOVASI FINANSIAL TEKNOLOGI (Makmur) adalah perusahaan Agen Penjual Efek Reksa Dana (APERD) yang berizin dan diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Semua investasi mengandung risiko dan kemungkinan kerugian nilai investasi. Kinerja masa lalu tidak menjamin kinerja di masa depan. Simulasi investasi disediakan untuk tujuan informasi dan ilustrasi. Reksa dana adalah produk Manajer Investasi (MI) dan bukan produk APERD. APERD tidak bertanggung jawab atas pengelolaan portofolio yang dilakukan oleh MI.