Artikel

Biaya Haji 2025 turun, Ini Tips Investasi Syariah Untuk Kumpulkan Dana Haji

author
Content Management
author
22 Januari 2025
Facebook
Instagram
Tiktok
blog-detail

Hai, Sobat Makmur! Melaksanakan ibadah haji menjadi salah satu rukun Islam yang wajib dilakukan seorang muslim jika mampu. Namun, biaya menjadi salah satu hambatan terbesar dalam melaksanakan rukun Islam ke-5 ini. Akan tetapi, ada kabar gembira yang datang dari pelaksanaan ibadah haji. Pemerintah mengumumkan resmi menurunkan biaya ibadah per tahun 2025. Dalam artikel kali ini, Makmur akan memberi tips berinvestasi bagi Sobat Makmur yang berencana untuk menunaikan ibadah haji di masa depan. Yuk, disimak!

Biaya Haji Turun

Pemerintah mengumumkan penurunan biaya pelaksanaan haji untuk musim haji 2025. Melansir Bisnis.com, pemerintah dan Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) telah menyetujui biaya perjalanan ibadah haji (Bipih) 2025 yang ditanggung jamaah berjumlah Rp55,4 juta yang setara dengan 62% dari biaya penyelenggaraan ibadah haji (BPIH) 2025 yang ditetapkan sebesar Rp89,4 juta. Angka BPIH ini mengalami penurunan sebesar Rp4 juta dari nilai BPIH tahun 2024 lalu sebesar Rp93.410.286 atau Rp93,4 juta. Sementara itu, Bipih yang ditanggung langsung jemaah juga mengalami penurunan sebesar Rp614.422 dari Bipih 2024 sebesar Rp 56 juta. Penghapusan biaya visa yang semula double menjadi salah satu faktor yang menyebabkan biaya haji 2025 menurun.

Ke depan, ada kemungkinan biaya ibadah haji terus mengalami penurunan. Presiden Prabowo menyatakan bahwa dirinya masih belum merasa puas dengan besaran biaya Haji 2025 yang belum menunjukkan penurunan yang signifikan. Ia juga menekankan agar anggota Kabinet Indonesia Maju dapat bekerja lebih keras untuk mewujudkan penurunan biaya haji. Tentunya, ini menjadi angin segar bagi Sobat Makmur yang berencana menunaikan ibadah haji.

Investasi Untuk Kumpulkan Dana Haji

Meski mengalami penurunan, biaya pelaksanaan biaya haji masih terbilang tinggi untuk sebagian golongan. Untuk itu, perlu perencanaan keuangan yang matang untuk mengumpulkan biaya haji sejak dini. Salah satu yang bisa kamu lakukan adalah dengan berinvestasi untuk mengumpulkan dana tabungan haji. Untuk diketahui, salah satu syarat pendaftaran haji reguler adalah membuka tabungan haji di salah satu Bank Penerima Setoran Biaya Penyelenggaraan Ibadah Haji (BPS-BPIH). Sobat Makmur perlu menyiapkan uang sebesar Rp25 juta untuk setoran awal.

Nah, berikut adalah beberapa tips berinvestasi untuk mengumpulkan biaya haji.

1.      Pastikan Berinvestasi dengan Instrumen Investasi Syariah

Haji merupakan salah satu ibadah terpenting bagi umat Islam, untuk itu pastikan instrumen investasi yang kamu pilih adalah investasi syariah yang tidak bertentangan dengan hukum Islam. Dana yang dikumpulkan untuk berhaji harus terhindar dari unsur riba, gharar (tipu daya), maisir (perjudian), atau haram. Untuk itu, kamu bisa memilih instrumen investasi yang sejalan dengan syariah Islam, salah satunya adalah  reksa dana syariah.

Reksa dana syariah adalah salah satu bentuk investasi kolektif yang dikelola berdasarkan prinsip-prinsip syariah Islam. Dalam reksa dana ini, dana yang dikumpulkan dari masyarakat diinvestasikan ke dalam instrumen-instrumen keuangan yang halal, seperti saham syariah, sukuk (obligasi syariah), atau produk pasar uang syariah. Reksa dana syariah diawasi oleh Dewan Pengawas Syariah (DPS) untuk memastikan setiap aktivitasnya mematuhi ketentuan syariah, sehingga investor merasa aman bahwa dana mereka tidak digunakan untuk kegiatan yang bertentangan dengan nilai-nilai Islam.

2.      Berinvestasi Dengan Dana Dingin

Berhaji memang hukumnya wajib dan menjadi salah satu rukun Islam. Akan tetapi, perlu ditekankan jika haji hukumnya wajib hanya bagi yang mampu. Salah satu indikator mampu dalam hal ini adalah mampu dari sisi finansial. Sebelum memutuskan untuk berhaji, pastikan kebutuhan keluarga dan kewajiban lain, seperti pendidikan, konsumsi sehari-hari, atau tabungan darurat sudah terpenuhi. Untuk itu, pastikan dana yang kamu investasikan untuk mengumpulkan dana haji adalah dana dingin yang memang ditujukan untuk berhaji. Dengan demikian, menggunakan dana dingin untuk berhaji dapat mengurangi tekanan finansial dan menghindari risiko mengganggu keuangan. Sangat dianjurkan untuk tidak menunaikan haji dengan cara berutang. Selain karena tidak dianjurkan, berutang untuk keperluan non-darurat seperti haji dapat mempengaruhi stabilitas keuangan jangka panjang.

3.      Investasi dengan Horizon Jangka Panjang

Untuk diketahui, lama menunggu atau antrean haji di Indonesia sangat panjang karena tingginya jumlah calon jemaah dibandingkan kuota yang diberikan oleh pemerintah Arab Saudi. Saat ini, antrean bisa mencapai 10 hingga lebih dari 30 tahun, tergantung pada wilayah atau provinsi tempat pendaftaran. Lamanya antrean ini karena Indonesia merupakan negara dengan penduduk muslim terbesar di dunia, sehingga permintaan untuk berhaji sangat tinggi. Untuk itu, investasi yang kamu lakukan untuk naik haji harus berorientasi jangka panjang.

4.      Reksa Dana Syariah Bisa Jadi Pilihan

Jika kamu mencari instrumen investasi yang tepat untuk mengumpulkan dana haji, reksa dana syariah adalah jawaban yang tepat. Portofolio reksa dana syariah diinvestasikan hanya pada instrumen yang memenuhi kriteria syariah, seperti saham perusahaan yang tidak melibatkan riba, atau aktivitas haram lainnya.

Reksa dana syariah juga menerapkan sistem bagi hasil, dimana keuntungan dibagikan secara proporsional berdasarkan kepemilikan masing-masing investor. Keuntungan lainnya adalah pengelolaan dana yang dilakukan oleh manajer investasi profesional, sehingga investor tidak perlu memantau pasar secara aktif.

Ada beberapa keunggulan dari reksa dana syariah. Pertama, reksa dana syariah dikelola berdasarkan prinsip-prinsip syariah, yang memastikan bahwa investasi dilakukan secara etis dan sesuai dengan nilai-nilai Islam. Setiap instrumen yang digunakan, seperti saham atau obligasi, harus memenuhi kriteria halal. Kedua, investasi reksa dana syariah memiliki tingkat keamanan yang lebih tinggi. Produk reksa dana syariah diawasi dengan lebih ketat oleh lembaga resmi dan terpercaya. Selain berada di bawah pengawasan OJK, reksa dana syariah juga dipantau oleh Dewan Pengawas Syariah (DPS). Ketiga, reksa dana syariah juga menawarkan potensi keuntungan yang menarik jika dibandingkan dengan instrumen investasi lainnya. Meskipun menghindari investasi di sektor-sektor tertentu, portofolio syariah memiliki potensi memberi return yang kompetitif. Untuk reksa dana saham misalnya, saham-saham syariah biasanya berasal dari perusahaan dengan fundamental yang kuat, yang memungkinkan prospek keuntungan yang baik.

Jika kamu tertarik berinvestasi di instrumen syariah, kamu bisa memilih 33 reksa dana syariah di Makmur. Reksa dana syariah di Makmur sudah mengalami seleksi dan kurasi yang ketat, serta dikelola oleh manajer investasi berpengalaman.

Berikut sejumlah reksa dana syariah yang menjadi favorit nasabah Makmur dan return-nya per tanggal 22 Januari 2025:

*data di atas tidak mencerminkan return masa depan

Di Makmur, kamu bisa juga memilih lebih dari 100 produk reksa dana pilihan lainnya baik itu reksa dana pendapatan tetap, reksa dana saham, reksa dana pasar uang, maupun reksa dana campuran. Sobat Makmur juga bisa memaksimalkan kinerja portofolio dengan memanfaatkan sejumlah promo dari Makmur seperti promo New Year Investment, promo Semua Bisa Makmur, dan promo Semakin Makmur.


Kamu juga bisa memanfaatkan promo-promo Makmur yang tertera pada link di bawah ini untuk mendapatkan keuntungan tambahan dan menemani perjalanan investasimu dalam mencapai tujuan finansial di masa depan.

Link: Promo-Promo di Makmur

Yuk, unduh aplikasi Makmur melalui link di bawah ini dan jangan lupa berikan ulasan terbaikmu.

Download Makmur

Perlu diketahui, selain melalui ponsel, kamu juga dapat menggunakan aplikasi Makmur melalui situs web jika ingin berinvestasi menggunakan laptop atau komputer. Silakan klik link di bawah ini untuk informasi lebih lanjut.

Web Aplikasi Makmur

Kamu juga dapat menambah wawasan dengan membaca informasi atau artikel menarik di situs web Makmur. Silakan klik link berikut:

Website: Makmur.id


Editor: Merry Putri R. Sirait (bersertifikasi WPPE)
Penulis: Akhmad Sadewa Suryahadi

Bagikan
Facebook
Instagram
Tiktok
Artikel lainnya
Artikel

BI Pangkas Suku Bunga di Agustus 2025, Ini yang Bisa Anda Lakukan Sebagai Investor

Key Takeaways: Pada 20 Agustus 2025 lalu, Bank Indonesia (BI) mengumumkan pemangkasan suku bunga acuan sebesar 25 basis poin (bps), yang kini menjadi 5,00%, setelah sebelumnya BI juga memangkas suku bunga di tahun ini sebanyak tiga kali per Juli 2025, di mana pada bulan tersebut ada pemangkasan sebesar 25 bps dari 5,50% menjadi 5,25%. Keputusan […]

author
Content Management
calendar
09 September 2025
Artikel

Apakah Hanya Emas yang Bisa Disebut Aset Safe Haven? Ini Jawabannya

Key Takeaways: Istilah safe haven dalam investasi merujuk pada aset yang dianggap mampu mempertahankan nilainya atau bahkan mengalami kenaikan ketika pasar keuangan mengalami gejolak. Selama ini, aset emas sering disebut sebagai aset safe haven karena kemampuannya mempertahankan nilai saat pasar mengalami ketidakpastian. Namun, apakah benar hanya emas yang pantas menyandang gelar tersebut? Kita akan mengulasnya […]

author
Content Management
calendar
04 September 2025
Artikel

Tips untuk Investor dalam Melakukan Analisis Laporan Keuangan Sebuah Emiten

Key Takeaways: Kemampuan membaca dan menganalisis laporan keuangan merupakan keterampilan dasar yang wajib dimiliki oleh investor saham. Laporan keuangan menyajikan gambaran kondisi finansial sebuah emiten secara menyeluruh. Dengan memahami isi laporan ini, Anda sebagai seorang investor dapat membuat keputusan investasi yang lebih rasional dan minim risiko. Laporan keuangan menjadi salah satu alat untuk mengukur kinerja […]

author
Content Management
calendar
03 September 2025
Artikel

Fungsi CAGR Bagi Investor yang Ingin Investasi Jangka Panjang

Key Takeaways: Compound Annual Growth Rate atau CAGR adalah ukuran yang digunakan untuk menghitung rata-rata pertumbuhan suatu investasi selama periode tertentu dengan asumsi keuntungan tersebut diinvestasikan kembali setiap tahun. CAGR memberikan gambaran yang lebih akurat tentang kinerja investasi dibandingkan rata-rata aritmatika biasa karena mempertimbangkan efek bunga majemuk. Fungsi CAGR dalam Investasi Jangka Panjang Sebagai investor […]

author
Content Management
calendar
02 September 2025
Artikel

Cara Menghitung Valuasi Saham dengan Menggunakan Rasio Price to Book Value (PBV)

Key Takeaways: Price to Book Value (PBV) adalah rasio keuangan yang digunakan untuk membandingkan harga pasar suatu saham dengan nilai buku per saham perusahaan tersebut. Rasio ini memberikan gambaran apakah suatu saham tergolong murah atau mahal dibandingkan dengan nilai aset bersih perusahaan. Secara sederhana, PBV menunjukkan berapa kali harga pasar suatu saham dihargai terhadap nilai […]

author
Content Management
calendar
01 September 2025
Artikel

Alasan Investor Saham Perlu Mengetahui Informasi Consumer Price Index (CPI)

Key Takeaways: Consumer Price Index atau Indeks Harga Konsumen adalah indikator ekonomi yang mengukur perubahan rata-rata harga dari sekelompok barang dan jasa yang dikonsumsi rumah tangga dari waktu ke waktu. CPI mencerminkan tingkat inflasi dalam suatu negara dan digunakan oleh pemerintah serta pelaku pasar sebagai dasar pengambilan keputusan ekonomi. Inflasi merupakan kenaikan harga barang dan […]

author
Content Management
calendar
29 Agustus 2025
Bergabunglah dengan lebih dari 500 ribu investor yang telah berinvestasi di Makmur
ios-app-storeandroid-googleplay-store
Hak Cipta ©2019 - 2025 PT Inovasi Finansial Teknologi
PT INOVASI FINANSIAL TEKNOLOGI (Makmur) adalah perusahaan Agen Penjual Efek Reksa Dana (APERD) yang berizin dan diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Semua investasi mengandung risiko dan kemungkinan kerugian nilai investasi. Kinerja masa lalu tidak menjamin kinerja di masa depan. Simulasi investasi disediakan untuk tujuan informasi dan ilustrasi. Reksa dana adalah produk Manajer Investasi (MI) dan bukan produk APERD. APERD tidak bertanggung jawab atas pengelolaan portofolio yang dilakukan oleh MI.