Artikel

Jenis Instrumen Investasi yang Diperjualbelikan di Pasar Sekunder

author
Content Management
author
30 Oktober 2025
Facebook
Instagram
Tiktok
blog-detail

Key Takeaways:

  • Pasar sekunder berfungsi sebagai tempat transaksi jual beli efek yang telah diterbitkan sebelumnya.
  • Transaksi di pasar sekunder dilakukan secara elektronik melalui sistem Jakarta Automated Trading System (JATS) dengan perantara perusahaan sekuritas yang diawasi oleh OJK.
  • Beragam instrumen investasi diperdagangkan di pasar sekunder di antaranya saham, obligasi, ETF, reksa dana tertutup, dan derivatif.

Ketika berinvestasi di pasar modal, Anda akan mengenal dua jenis pasar, yaitu pasar perdana dan pasar sekunder. Pasar perdana adalah tempat di mana efek atau surat berharga pertama kali dijual kepada masyarakat oleh perusahaan penerbit (emiten). Sementara itu, pasar sekunder merupakan tempat terjadinya transaksi jual beli efek yang telah diterbitkan sebelumnya.

Pasar sekunder memiliki peran penting dalam menjaga likuiditas investasi karena memberikan kesempatan bagi investor untuk memperjualbelikan asetnya kapan pun sesuai kebutuhan. Melalui pasar sekunder yang diselenggarakan oleh Bursa Efek Indonesia (BEI), Anda dapat melakukan pembelian dan penjualan instrumen investasi dengan investor lain.

Mekanisme Pasar Sekunder di Bursa Efek Indonesia (BEI)

Anda perlu mengetahui bahwa pasar sekunder adalah bagian dari sistem perdagangan efek di BEI yang mempertemukan penjual dan pembeli efek. Tujuan utama pasar sekunder adalah memberikan kemudahan bagi investor untuk mengalihkan kepemilikan efeknya kepada investor lain. 

Gambar 1. Mekanisme Transaksi di Pasar Sekunder

Sumber: Makmur

Aktivitas di pasar sekunder berlangsung melalui perantara, yaitu broker atau perusahaan sekuritas yang terdaftar dan diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Semua transaksi dilakukan secara elektronik melalui sistem perdagangan yang disediakan oleh BEI, seperti Jakarta Automated Trading System (JATS). Setelah mengetahui mekanisme, Anda juga harus mengetahui instrumen investasi apa saja yang diperdagangkan di pasar sekunder.

Instrumen Investasi di Pasar Sekunder

Terdapat  instrumen investasi diperdagangkan di pasar sekunder BEI. Masing-masing memiliki karakteristik, tingkat risiko, serta potensi keuntungan yang berbeda. Berikut adalah jenis instrumen utama yang dapat Anda temui:

1. Saham

Saham merupakan instrumen investasi paling populer di pasar sekunder. Dengan membeli saham, Anda memiliki sebagian kepemilikan dari suatu perusahaan. Saham memberikan dua potensi keuntungan, yaitu dividen dan capital gain. Harga saham dapat berfluktuasi setiap hari, tergantung pada kondisi pasar, kinerja perusahaan, serta faktor ekonomi makro. Bagi Anda yang memiliki profil risiko agresif dan memahami analisis pasar, saham menjadi instrumen yang menarik karena potensi imbal hasilnya tinggi, meskipun disertai risiko yang besar.

2. Obligasi

Obligasi merupakan salah satu instrumen investasi yang aktif diperdagangkan di pasar sekunder. Instrumen ini berbentuk surat utang yang diterbitkan oleh pihak tertentu, seperti pemerintah atau perusahaan, sebagai bukti pinjaman dana dari investor. Dengan membeli obligasi, Anda berperan sebagai pemberi pinjaman kepada penerbit obligasi dan akan memperoleh imbal hasil berupa bunga tetap atau kupon dalam jangka waktu tertentu. Setelah masa jatuh tempo berakhir, penerbit akan mengembalikan nilai pokok investasi kepada Anda.

Jenis obligasi berdasarkan penerbit

Berdasarkan pihak yang menerbitkannya, obligasi dibedakan menjadi dua jenis utama:

Obligasi ini diterbitkan oleh pemerintah dan memiliki tingkat risiko yang rendah karena dijamin sepenuhnya oleh negara. Contoh instrumen yang termasuk dalam kategori ini antara lain Obligasi Negara Ritel (ORI) dan Sukuk Ritel (SR).

  • Obligasi korporasi

Obligasi korporasi diterbitkan oleh perusahaan sebagai salah satu cara memperoleh pendanaan. Umumnya, obligasi jenis ini menawarkan tingkat imbal hasil lebih tinggi dibanding obligasi pemerintah, namun risikonya juga lebih tinggi karena tergantung pada kondisi keuangan penerbitnya.

Jenis obligasi berdasarkan prinsip pengelolaan

Selain berdasarkan penerbit, obligasi juga dapat diklasifikasikan menurut prinsip pengelolaannya, yaitu:

  • Obligasi konvensional

Obligasi konvensional memberikan imbal hasil berupa bunga tetap (kupon) kepada investor selama periode tertentu. Jenis obligasi ini dapat diterbitkan baik oleh pemerintah maupun perusahaan dan menjadi salah satu instrumen yang paling sering diperdagangkan di pasar sekunder.

  • Sukuk (obligasi syariah)

Sukuk merupakan obligasi yang berlandaskan prinsip syariah, di mana imbal hasilnya tidak berasal dari bunga, melainkan dari skema bagi hasil atau akad sesuai ketentuan syariah. Penerbit sukuk bisa berasal dari pemerintah maupun korporasi. Contoh yang populer di pasar sekunder adalah Sukuk Negara Ritel (SR).

Secara keseluruhan, obligasi merupakan instrumen investasi yang sesuai bagi Anda yang mencari instrumen investasi dengan risiko yang relatif terukur. Meskipun potensi imbal hasilnya cenderung lebih rendah dibandingkan saham, obligasi tetap menjadi pilihan banyak investor di pasar sekunder karena kestabilannya

3. Exchange traded fund (ETF)

Exchange traded fund (ETF) adalah instrumen investasi berbentuk reksa dana yang diperdagangkan di BEI seperti saham. ETF terdiri dari kumpulan aset, seperti saham atau obligasi, yang dikelola secara pasif mengikuti suatu indeks. Bagi Anda yang ingin berinvestasi secara diversifikasi namun tetap dapat memperdagangkannya dengan fleksibel, ETF menjadi pilihan ideal. Harga ETF akan bergerak mengikuti nilai aset yang menjadi acuannya (underlying assets), dan dapat dibeli atau dijual kapan saja selama jam perdagangan BEI.

4. Derivatif (Waran dan Right Issue)

Derivatif merupakan instrumen turunan dari efek utama seperti saham. Dua jenis derivatif yang umum diperdagangkan di pasar sekunder BEI adalah waran dan right issue. Waran memberikan hak kepada pemegangnya untuk membeli saham perusahaan pada harga tertentu dalam jangka waktu tertentu. 

Sementara right issue adalah hak bagi pemegang saham lama untuk membeli saham baru yang diterbitkan perusahaan. Kedua instrumen tersebut memiliki karakter risiko yang tinggi dan cocok bagi Anda yang berpengalaman serta memahami pergerakan pasar jangka pendek.

Pasar sekunder di BEI memiliki peran penting dalam mendukung efisiensi dan likuiditas pasar modal. Melalui pasar ini, Anda dapat memperjualbelikan berbagai instrumen investasi seperti saham, obligasi, ETF, reksa dana tertutup, derivatif, dan sukuk.

Masing-masing instrumen memiliki tingkat risiko yang berbeda. Oleh karena itu, penting bagi Anda untuk memahami profil risiko dan menentukan tujuan investasi sebelum memilih instrumen yang sesuai. Dengan pengetahuan yang mendalam tentang instrumen investasi yang bisa diperjualbelikan di pasar sekunder, Anda dapat memanfaatkannya untuk mencapai tujuan keuangan secara optimal.

Sebagai langkah awal dalam membangun portofolio investasi, reksa dana dapat menjadi pilihan yang ideal bagi Anda. Reksa dana merupakan salah satu instrumen investasi yang fleksibel dan dapat disesuaikan dengan tujuan keuangan. Melalui pengelolaan yang dilakukan oleh manajer investasi (MI) profesional, reksa dana memberikan kesempatan untuk memperoleh hasil optimal dengan risiko yang terdiversifikasi.

Bagi Anda yang ingin berinvestasi jangka pendek dan memiliki toleransi risiko rendah, reksa dana pasar uang dapat menjadi pilihan karena memberikan imbal hasil yang stabil. Likuiditas reksa dana pasar uang juga terbilang tinggi, sehingga cocok untuk Anda yang memiliki tujuan keuangan jangka pendek. 

Jika menginginkan potensi imbal hasil yang lebih tinggi dan tetap stabil, reksa dana pendapatan tetap dapat dipertimbangkan, karena minimal 80% dana kelolaannya diinvestasikan pada instrumen obligasi. Selanjutnya, terdapat jenis reksa dana campuran dan reksa dana saham. 

Reksa dana campuran menawarkan potensi imbal hasil lebih tinggi dari reksa dana pasar uang dan pendapatan tetap, dana kelolaan pada produk reksa dana ini dialokasikan tidak lebih dari 79% ke masing-masing instrumen pasar uang, saham, dan obligasi. 

Sementara itu, reksa dana saham cocok bagi Anda yang memiliki toleransi risiko tinggi dan berfokus pada pertumbuhan nilai dalam jangka panjang, karena minimal 80% dana kelolaannya ditempatkan pada instrumen saham.


Di Makmur, Anda juga bisa memilih lebih dari 100 produk reksa dana pilihan lainnya baik itu reksa dana pendapatan tetap, reksa dana saham, reksa dana pasar uang, maupun reksa dana campuran. Anda bisa berinvestasi reksa dana dengan memanfaatkan promo seperti promo October Boost, promo Semua Bisa Makmur dan promo Makmur Premium Tour.

Link: Promo-Promo di Makmur

Unduh aplikasi Makmur melalui link di bawah ini dan berikan ulasan mengenai pengalaman investasi Anda di Makmur.

Download Makmur

Perlu diketahui, selain melalui aplikasi, Anda juga dapat menggunakan aplikasi Makmur melalui situs web jika ingin berinvestasi menggunakan laptop atau komputer. Silakan klik link di bawah ini untuk informasi lebih lanjut.

Web Aplikasi Makmur

Anda juga dapat menambah wawasan dengan membaca informasi atau artikel menarik di situs web Makmur. Silakan klik link di bawah ini:

Website: Makmur.id


Editor: Merry Putri Sirait (bersertifikasi WPPE)
Penulis: Lia Andani

Bagikan
Facebook
Instagram
Tiktok
Artikel lainnya
Artikel

Mengapa OJK Menetapkan Batas Minimum AUM? Ini Alasan dan Tujuannya

Key Takeaways: Data terbaru menunjukkan bahwa total dana kelolaan atau asset under management (AUM) untuk sektor jasa keuangan per Agustus 2025 mencapai Rp856,62 triliun. Angka ini menggambarkan besarnya kepercayaan masyarakat terhadap industri pengelolaan investasi di Indonesia.  Di balik pertumbuhan tersebut, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) telah menetapkan keputusan penting, yaitu batas minimum AUM bagi produk reksa […]

author
Content Management
calendar
28 Oktober 2025
Artikel

Mengenal Apa Itu Risk Appetite dan Cara Menentukan Risk Appetite yang Sesuai dengan Profil Risko Investasi

Key Takeaways: Setiap investasi memiliki tingkat risiko yang tidak dapat dihindari. Risiko ini bisa berupa fluktuasi nilai investasi, perubahan kondisi ekonomi, hingga faktor geopolitik yang memengaruhi pasar. Anda perlu mengetahui dan menentukan seberapa besar risiko yang sanggup diterima agar strategi investasi tetap sesuai dengan tujuan dan kenyamanan pribadi. Di sinilah pentingnya memahami konsep risk appetite […]

author
Content Management
calendar
27 Oktober 2025
Artikel

Apa itu Investment Grade dan Alasan Peringkat Investment Grade Jadi Indikator Kepercayaan Investor

Key Takeaways: Dalam berinvestasi pada surat utang, penting bagi Anda untuk menilai tingkat risiko sebelum menempatkan dana pada suatu instrumen keuangan. Salah satu cara untuk menilai risiko tersebut adalah melalui peringkat kredit atau credit rating. Investment grade menjadi salah satu indikator yang digunakan banyak investor karena menunjukkan kemampuan suatu surat utang atau entitas penerbit dalam […]

author
Content Management
calendar
24 Oktober 2025
Artikel

Bank Indonesia Umumkan Inflasi September 2025 Terjaga di Tengah Ketidakpastian Global, Ini Faktor Pendorongnya

Key Takeaways: Bank Indonesia (BI) mengumumkan bahwa inflasi Indeks Harga Konsumen (IHK) pada September 2025 tercatat sebesar 0,21% month-to-month (mtm) dan 2,65% year-on-year (yoy). Capaian ini masih berada dalam kisaran sasaran inflasi nasional, yang menunjukkan keberhasilan BI dalam menjaga stabilitas harga di tengah ketidakpastian global.  Stabilitas ini juga mencerminkan konsistensi kebijakan moneter serta sinergi kuat […]

author
Content Management
calendar
22 Oktober 2025
Artikel

Ini Daftar 5 Perusahaan Aset Manajemen Terbesar di Dunia Berdasarkan Total AUM 

Key Takeaways: Perusahaan aset manajemen membantu investor, baik ritel maupun institusi dalam mengelola dana investasi agar tujuan keuangan tercapai. Cakupan tugasnya menyusun alokasi aset, memilih sekuritas yang tepat, serta mengelola portofolio. Jadi, saat Anda membeli reksa dana, dana tersebut dikelola secara profesional oleh perusahaan aset manajemen sesuai kebijakan investasi yang berada di bawah pengawasan regulator. […]

author
Content Management
calendar
21 Oktober 2025
Bergabunglah dengan lebih dari 500 ribu investor yang telah berinvestasi di Makmur
ios-app-storeandroid-googleplay-store
Hak Cipta ©2019 - 2025 PT Inovasi Finansial Teknologi
PT INOVASI FINANSIAL TEKNOLOGI (Makmur) adalah perusahaan Agen Penjual Efek Reksa Dana (APERD) yang berizin dan diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Semua investasi mengandung risiko dan kemungkinan kerugian nilai investasi. Kinerja masa lalu tidak menjamin kinerja di masa depan. Simulasi investasi disediakan untuk tujuan informasi dan ilustrasi. Reksa dana adalah produk Manajer Investasi (MI) dan bukan produk APERD. APERD tidak bertanggung jawab atas pengelolaan portofolio yang dilakukan oleh MI.