Artikel

BI Diperkirakan Lanjut Turunkan Suku Bunga di Semester II, Investor Bisa Cermati Strategi Ini

author
Content Management
author
21 Mei 2025
Facebook
Instagram
Tiktok
blog-detail

Hai, Sobat Makmur! Pada Rapat Dewan Gubernur Bank Indonesia (RDG-BI) 20-21 Mei 2025, BI kembali memangkas suku bunga acuan untuk kedua kalinya di tahun 2025, sebesar 25 basis point (bps) menjadi 5,50%. Setelah sebelumnya memangkas 25 bps pada Januari, langkah ini menjadi sinyal kuat bahwa siklus pelonggaran moneter telah dimulai, sekaligus memperkuat potensi pemulihan pada pasar keuangan domestik. Dalam artikel ini, Makmur akan membahas dampak penurunan suku bunga ini dan strategi investasi yang dapat Sobat Makmur pertimbangkan. Yuk, disimak!

Tren Global Menuju Pelonggaran Moneter

Tren global mulai bergerak ke arah pelonggaran moneter setelah era suku bunga tinggi yang cukup lama. Bank sentral besar seperti The Fed Amerika Serikat, European Central Bank (ECB), serta beberapa bank sentral di Asia termasuk China, mulai memberikan sinyal penurunan suku bunga. Kondisi ini membuka peluang bagi bank sentral negara berkembang, termasuk Indonesia, untuk mengikuti arah pelonggaran kebijakan moneter.

Sejumlah lembaga keuangan global memperkirakan BI akan melanjutkan pelonggaran kebijakan moneternya pada semester II-2025. Inflasi yang terkendali, stabilnya nilai tukar, dan ekspektasi pelonggaran global menjadi alasan utama proyeksi ini. Mengacu data Bloomberg per 5 Mei 2025, Citigroup memperkirakan BI akan memangkas 25 bps pada kuartal III-2025 ke level 5,25% dan sebesar 25 bps pada kuartal IV-2025 ke level 5%. Sementara itu, Goldman Sachs memperkirakan total pemangkasan sebesar 75 bps hingga mencapai 4,75% pada akhir 2025, dan UBS Asset Management memproyeksikan pemangkasan sebesar 50 bps ke level 5% pada akhir 2025.

Dampak ke Pasar Keuangan

Potensi penurunan suku bunga menjadi katalis positif bagi pasar keuangan. Pada instrumen obligasi, penurunan suku bunga akan mendorong penurunan yield dan kenaikan harga obligasi. Hal ini meningkatkan daya tarik instrumen obligasi. Investor dapat memperoleh imbal hasil yang lebih menarik dari kenaikan harga obligasi.  

Di sisi lain, penurunan suku bunga juga cenderung berdampak positif pada instrumen saham. Saat suku bunga rendah, biaya pinjaman perusahaan menurun, sehingga mendorong ekspansi bisnis dan meningkatkan potensi laba. Saham-saham di sektor yang sensitif terhadap suku bunga, seperti sektor properti dan perbankan berpotensi mendapatkan dorongan dari suku bunga yang lebih rendah.

Strategi Investasi yang Bisa Dipertimbangkan

Di tengah peluang penurunan suku bunga, menjadi momentum yang tepat bagi investor untuk mempertimbangkan investasi di reksa dana khususnya reksa dana pendapatan tetap dan reksa dana saham.

Reksa dana pendapatan tetap adalah jenis reksa dana yang minimal 80% alokasi portofolionya terdiri dari efek bersifat utang, seperti obligasi dan/atau sukuk. Instrumen ini cocok bagi kamu yang menginginkan potensi imbal hasil yang cenderung stabil dan didistribusikan secara berkala. Berikut 3 reksa dana pendapatan tetap dengan kinerja tertinggi selama 1 tahun di Makmur per 21 Mei 2025:

Sementara itu, bagi Sobat Makmur yang menginginkan potensi imbal hasil lebih tinggi dalam jangka panjang, momentum penurunan suku bunga menjadi peluang untuk mempertimbangkan reksa dana saham, khususnya pada sektor-sektor yang sensitif terhadap suku bunga (rate-sensitive), seperti perbankan dan properti. Kedua sektor ini cenderung mendapatkan katalis positif saat tren suku bunga menurun.

Dari sisi perbankan, sebagian besar laba bank berasal dari pembiayaan, terutama pendapatan bunga. Ketika suku bunga dipangkas, biaya pinjaman menjadi lebih murah, yang dapat mendorong permintaan kredit. Di saat yang sama, risiko kredit cenderung menurun. Hal ini memberikan ruang bagi bank untuk memperoleh laba bersih yang optimal.

Sementara itu, di sektor properti, penurunan suku bunga akan menyebabkan suku bunga pinjaman seperti Kredit Pemilikan Rumah (KPR) cenderung turun. Hal ini membuat pinjaman lebih terjangkau dan meningkatkan permintaan properti. Naiknya permintaan ini berpotensi mendorong pertumbuhan penjualan, yang pada akhirnya dapat meningkatkan laba bersih perusahaan di sektor properti.

Berikut 3 reksa dana saham di Makmur per 21 Mei 2025 yang memiliki eksposur pada saham-saham rate-sensitive terhadap suku bunga yang memiliki kinerja resilien selama 1 tahun terakhir:

Nah, Sobat Makmur, itu dia beberapa proyeksi dari lembaga keuangan global terkait arah kebijakan suku bunga BI, beserta dampaknya terhadap pasar dan pilihan instrumen investasi yang bisa kamu pertimbangkan di tengah prospek pelonggaran suku bunga.


Di Makmur, kamu juga bisa memilih lebih dari 100 produk reksa dana pilihan lainnya baik itu reksa dana pendapatan tetap, reksa dana saham, reksa dana pasar uang, maupun reksa dana campuran. Sobat Makmur bisa membeli reksa dana pilihanmu dengan memanfaatkan promo seperti promo Miracle May, Promo Semua Bisa Makmur, dan promo Semakin Makmur.

Link: Promo-Promo di Makmur

Yuk, unduh aplikasi Makmur melalui link di bawah ini dan jangan lupa berikan ulasan terbaikmu.

Download Makmur

Perlu diketahui, selain melalui ponsel, kamu juga dapat menggunakan aplikasi Makmur melalui situs web jika ingin berinvestasi menggunakan laptop atau komputer. Silakan klik link di bawah ini untuk informasi lebih lanjut.

Web Aplikasi Makmur

Kamu juga dapat menambah wawasan dengan membaca informasi atau artikel menarik di situs web Makmur. Silakan klik link berikut:

Website: Makmur.id


Editor: Merry Putri Sirait (bersertifikasi WPPE)
Penulis: Lia Andani

Bagikan
Facebook
Instagram
Tiktok
Artikel lainnya
Artikel

Trump Kirim Surat Tarif ke 12 Negara Menjelang Batas Jeda Tarif 9 Juli, Volatilitas Pasar Kembali Meningkat

Key Takeaways: Di tengah ketidakpastian global, kebijakan perdagangan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump kembali menjadi sorotan pasar. Trump secara resmi mengonfirmasi telah menandatangani surat berisi pemberlakuan tarif ekspor terhadap 12 negara mitra dagang. Surat tersebut dijadwalkan dikirim hari ini, Senin (7/7), dan menjadi penanda berakhirnya masa negosiasi tarif yang diberikan AS sejak April lalu. […]

author
Content Management
calendar
08 Juli 2025
Artikel

Emiten Melakukan Stock Split, Ini Manfaatnya Bagi Investor Saham

Key Takeaways: Stock split atau pemecahan jumlah saham merupakan salah satu tindakan korporasi yang dilakukan oleh sebuah emiten. Meskipun jumlah saham yang dimiliki investor bertambah, nilai total investasi tetap tidak berubah. Tidak jarang, stock split menarik perhatian investor karena bisa berdampak pada pergerakan harga saham.  Sebagai contoh, pada Januari 2025 perusahaan kontraktor batu bara PT […]

author
Content Management
calendar
05 Juli 2025
Artikel

Danantara Perluas Investasi Strategis, Fokus pada Hilirisasi dan Energi Berkelanjutan

Key Takeaways: Langkah pemerintah untuk mendorong transformasi ekonomi nasional kini mulai terealisasi melalui peran aktif Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (Danantara). Lembaga yang baru dibentuk pada awal 2024 ini telah menyalurkan pendanaan ke sejumlah perusahaan yang masuk dalam Proyek Strategis Nasional (PSN). Dalam artikel ini, Makmur akan membahas sejumlah langkah strategis yang tengah dijalankan […]

author
Content Management
calendar
03 Juli 2025
Artikel

Setelah CDIA, 7 Emiten Ini Akan Melantai di Bursa, Cermati Prospeknya

Key Takeaways: Memasuki semester II-2025, pasar modal Indonesia kembali diramaikan oleh penawaran umum perdana saham (Initial Public Offering/IPO). Sebanyak tujuh perusahaan dari berbagai sektor akan mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada awal Juli 2025, membuka peluang investasi di sektor-sektor strategis seperti alat kesehatan, logistik, angkutan laut, edukasi, hingga distribusi produk telekomunikasi. Dalam artikel […]

author
Content Management
calendar
02 Juli 2025
Artikel

Ketidakpastian Global Kembali Meningkat Jelang Penerapan Tarif AS, Ini Strategi Investasi yang Perlu Dicermati

Key Takeaways: Di tengah kondisi ekonomi global yang belum stabil, pernyataan terbaru dari Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump kembali memicu kekhawatiran pasar. Trump mengisyaratkan tidak akan memperpanjang jeda tarif impor yang dijadwalkan berakhir pada 9 Juli 2025. Keputusan ini dinilai berpotensi memicu ketegangan perdagangan dan berdampak terhadap perekonomian negara-negara mitra dagang, termasuk Indonesia. Dalam […]

author
Content Management
calendar
30 Juni 2025
Artikel

Product Review: Shinhan Sukuk Syariah I

Sebagai negara dengan populasi Muslim terbesar di dunia, Indonesia memiliki potensi besar dalam pengembangan industri keuangan syariah, termasuk di sektor pasar modal. Salah satu produk investasi syariah yang terus berkembang adalah reksa dana syariah, yang dikelola berdasarkan prinsip-prinsip syariah, bebas dari unsur riba dan spekulasi. Berdasarkan data Infovesta per 24 juni 2025, total dana kelolaan […]

author
Content Management
calendar
25 Juni 2025
Bergabunglah dengan lebih dari 500 ribu investor yang telah berinvestasi di Makmur
ios-app-storeandroid-googleplay-store
Hak Cipta ©2019 - 2025 PT Inovasi Finansial Teknologi
PT INOVASI FINANSIAL TEKNOLOGI (Makmur) adalah perusahaan Agen Penjual Efek Reksa Dana (APERD) yang berizin dan diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Semua investasi mengandung risiko dan kemungkinan kerugian nilai investasi. Kinerja masa lalu tidak menjamin kinerja di masa depan. Simulasi investasi disediakan untuk tujuan informasi dan ilustrasi. Reksa dana adalah produk Manajer Investasi (MI) dan bukan produk APERD. APERD tidak bertanggung jawab atas pengelolaan portofolio yang dilakukan oleh MI.