Reksa dana merupakan salah satu instrumen investasi yang populer di Indonesia karena kemudahan akses dan variasi produknya. Di antara berbagai jenis reksa dana, reksa dana terproteksi (RDT) dapat menjadi pilihan terutama bagi Anda yang menginginkan proteksi modal pada saat jatuh tempo dengan potensi imbal hasil tetap.
Sebagian besar portofolio reksa dana terproteksi ditempatkan pada efek bersifat utang, minimal 70%. Instrumen ini biasanya berupa obligasi korporasi atau surat utang pemerintah dengan jatuh tempo tertentu. Sisanya, maksimal 30%, dapat dialokasikan ke instrumen pasar uang dan/atau deposito.
Reksa dana terproteksi memiliki mekanisme perlindungan pokok investasi pada saat jatuh tempo, sehingga cocok untuk investor dengan profil risiko konservatif hingga moderat. Agar tidak salah memilih, penting bagi Anda memahami mekanisme pembelian, proses pencairan, minimum pembelian, hingga potensi imbal hasilnya.
Di bawah ini ada beberapa aspek yang bisa menjadi catatan dan panduan bagi Anda, ketika ingin berinvestasi di reksa dana terproteksi, di antaranya:
Reksa dana terproteksi hanya bisa dibeli pada masa penawaran yang berlangsung terbatas sesuai kebijakan manajer investasi (MI), misalnya 2–3 minggu. Nominal minimum investasi reksa dana terproteksi juga umumnya lebih tinggi daripada reksa dana konvensional. Jika reksa dana konvensional bisa mulai dari Rp100 ribu, produk ini biasanya memiliki minimal investasi di angka jutaan rupiah agar pengelolaan dana lebih efektif untuk jangka menengah hingga panjang.
Berbeda dengan reksa dana lain yang fleksibel, reksa dana terproteksi memiliki jatuh tempo. Pencairan sebelum jatuh tempo tidak disarankan karena dapat mengurangi proteksi modal maupun imbal hasil. Oleh karena itu, reksa dana terproteksi lebih sesuai bagi investor yang tidak membutuhkan likuiditas jangka pendek.
Reksa dana terproteksi menawarkan potensi imbal hasil kompetitif, umumnya di atas 5% per tahun, namun tetap bergantung pada kondisi pasar dan instrumen dasar. Hasil investasi bisa dibagikan secara berkala sesuai kebijakan manajer investasi, biasanya sehari setelah penerimaan kupon dari instrumen utang yang menjadi portofolio.
Pembagian hasil investasi reksa dana terproteksi dapat dilakukan secara berkala sesuai kebijakan manajer investasi. Waktu pembagian pertama juga berbeda tergantung tanggal peluncuran produk. Setelah itu, pembagian hasil investasi biasanya dilakukan maksimal satu hari kerja setelah manajer investasi menerima kupon dari instrumen utang yang menjadi portofolio produk tersebut.
Sebagai ilustrasi untuk mengenal reksa dana terproteksi lebih jauh, berikut gambaran singkat Avrist Protected Fund 7, salah satu reksa dana terproteksi:
Avrist Protected Fund 7 memiliki alokasi aset yang sudah ditentukan dalam prospektus, yakni 70–100% ditempatkan pada instrumen obligasi dan 0–30% pada pasar uang atau deposito. Komposisi ini bertujuan menjaga stabilitas nilai investasi sekaligus memaksimalkan potensi imbal hasil, dengan porsi utama pada instrumen obligasi sebagai sumber kupon rutin.
Obligasi Berkelanjutan I Pindo Deli Pulp And Paper Mills Tahap III Tahun 2025 merupakan underlying asset dari Reksa Dana Terproteksi Avrist Protected Fund 7. Dengan obligasi korporasi tersebut, investor berpotensi mendapatkan kupon yang kompetitif, selama perusahaan penerbit memenuhi kewajibannya sesuai jadwal pembayaran bunga dan pokok.
Avrist Protected Fund 7 memiliki tenor selama 5 tahun. Investor sangat dianjurkan untuk melakukan penarikan investasi saat jatuh tempo agar proteksi modal tetap berlaku. Jika dilakukan pencairan sebelum waktunya, investor berisiko kehilangan perlindungan pokok maupun imbal hasil.
Nominal awal untuk berinvestasi pada produk ini adalah Rp5.000.000. Angka ini lebih tinggi dibandingkan reksa dana konvensional, karena sifatnya yang jangka menengah hingga panjang serta kebutuhan menjaga efektivitas pengelolaan dana oleh manajer investasi.
Avrist Protected Fund 7 menawarkan indikasi imbal hasil 8,30% nett per tahun, yang relatif kompetitif dibandingkan instrumen lain sejenis. Pembagian hasil investasi dilakukan setiap 3 bulan dan langsung ditransfer ke rekening investor, sehingga memberikan arus kas rutin tanpa harus menunggu hingga jatuh tempo.
Produk ini hanya dapat dibeli dalam masa penawaran, yaitu pada 25 Juli – 27 Agustus 2025. Setelah periode tersebut, investor tidak bisa lagi membeli unit penyertaan hingga seri berikutnya diluncurkan. Produk resmi berjalan mulai 28 Agustus 2025, saat dana investor mulai dikelola sesuai prospektus.
Reksa dana terproteksi adalah pilihan tepat bagi Anda yang menginginkan perlindungan modal saat jatuh tempo dengan potensi imbal hasil yang optimal. Perbedaan reksa dana terproteksi dibandingkan jenis reksa dana lain terletak pada alokasi investasinya yang dominan pada efek bersifat utang, masa pembelian yang terbatas pada periode penawaran, serta pencairan yang hanya dapat dilakukan saat jatuh tempo.
Namun perlu diingat, pembagian hasil investasi sepenuhnya merupakan kewenangan manajer investasi sesuai prospektus dan peraturan yang berlaku. Oleh karena itu, Anda sebaiknya membaca prospektus secara teliti sebelum memutuskan berinvestasi. Anda bisa mengecek prospektus sebelum membeli reksa dana terproteksi melalui Makmur, perusahaan Agen Penjual Efek Reksa Dana (APERD) yang berizin dan diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
Di Makmur, Anda bisa memilih lebih dari 100 produk reksa dana pilihan lainnya baik itu reksa dana pendapatan tetap, reksa dana saham, reksa dana pasar uang, maupun reksa dana campuran. Anda bisa berinvestasi reksa dana dengan memanfaatkan promo seperti promo August Financial Freedom, promo Semua Bisa Makmur dan promo Makmur Premium Tour.
Link: Promo-Promo di Makmur
Unduh aplikasi Makmur melalui link di bawah ini dan berikan ulasan mengenai pengalaman investasi Anda di Makmur.
Perlu diketahui, selain melalui aplikasi, Anda juga dapat menggunakan aplikasi Makmur melalui situs web jika ingin berinvestasi menggunakan laptop atau komputer. Silakan klik link di bawah ini untuk informasi lebih lanjut.
Anda juga dapat menambah wawasan dengan membaca informasi atau artikel menarik di situs web Makmur. Silakan klik link di bawah ini:
Website: Makmur.id
Editor: Merry Putri Sirait (bersertifikasi WPPE)
Penulis: Lia Andani
Key Takeaways: Rencana Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) 2026 baru saja dipublikasikan, yang memuat target pendapatan, belanja, dan defisit yang mencerminkan strategi fiskal pemerintah di tengah dinamika ekonomi global. Pendapatan negara ditargetkan naik, belanja pemerintah pusat meningkat dan transfer ke daerah menurun. Di sisi lain, asumsi kurs rupiah terhadap dolar AS menjadi sorotan. Dalam […]
Key Takeaways: Reksa dana menjadi salah satu instrumen yang banyak dipilih oleh investor karena kemudahan dan fleksibilitasnya. Selain reksa dana konvensional seperti reksa dana pasar uang, reksa dana pendapatan tetap, reksa dana saham, dan reksa dana campuran, ada juga reksa dana terproteksi (RDT) yang memberikan perlindungan pokok investasi. Mengetahui perbedaan karakteristik keduanya akan memudahkan Anda […]
Key Takeaways: Pasar modal adalah tempat untuk membeli dan menjual berbagai instrumen keuangan, sekaligus sarana bagi perusahaan maupun pemerintah memperoleh pendanaan. Dengan memahami instrumen yang tersedia, Anda dapat membangun portofolio yang lebih optimal, meminimalisasi risiko, sekaligus memaksimalkan potensi imbal hasil. Jenis-Jenis Instrumen Pasar Modal Ada beberapa jenis instrumen pasar modal yang dapat Anda pilih untuk […]
Key Takeaways: Bank Indonesia (BI) kembali mengambil langkah strategis untuk mempercepat penyaluran kredit perumahan melalui program 3 juta rumah. Dalam kebijakan ini, BI menyiapkan insentif senilai Rp80 triliun yang bertujuan mendorong bank menyalurkan kredit ke sektor properti serta mendukung pengembang melalui fasilitas Surat Berharga Negara (SBN). Dalam artikel ini, Makmur akan membahas skema insentif BI, […]
Key Takeaways: Faktor yang Mempengaruhi Dividend Yield Ada beberapa faktor yang mempengaruhi besaran dividend yield, di antaranya adalah: Semakin besar dividend yang dibagikan, semakin tinggi dividend yield yang diterima oleh investor. Besaran dividend yang dibagikan oleh emiten berbeda-beda, tergantung kebijakan perusahaan yang dibahas dalam rapat umum pemegang saham (RUPS). Harga saham yang lebih rendah pada […]