Hai Sobat Makmur! Dalam dunia investasi, reksa dana telah menjadi salah satu pilihan untuk mencapai tujuan finansial di masa depan. Alasan di balik daya tarik reksa dana adalah kemampuannya untuk memberikan kesempatan berinvestasi dengan cara yang lebih mudah dan terdiversifikasi. Selain itu, reksa dana juga memungkinkan kamu untuk memiliki portofolio yang dikelola secara profesional oleh manajer investasi. Dalam artikel ini kita akan menelusuri asal mula dan perkembangan reksa dana mulai dari sejarahnya hingga perkembangannya di Indonesia.
Reksa dana pertama kali muncul di Belanda pada tahun 1774. Saat itu, Adriaan van Ketwich, seorang pedagang Belanda, menciptakan konsep investasi kolektif dengan membentuk sebuah dana yang diberi nama “Eendragt Maakt Magt” yang berarti “Persatuan Menciptakan Kekuatan”. Tujuan dari pembentukan dana ini adalah untuk mengurangi risiko investasi dengan cara mengumpulkan dana dari beberapa investor untuk diinvestasikan ke berbagai aset. Dengan menyatukan dana dari banyak investor, risiko yang dihadapi oleh setiap investor dapat tersebar dan diminimalisir, menjadikannya strategi yang menarik bagi banyak orang pada masa itu.
Konsep reksa dana ini kemudian menyebar ke negara-negara Eropa lainnya dan menjadi fondasi bagi perkembangan reksa dana di masa depan. Di Inggris, ide ini diadopsi dan dikembangkan lebih lanjut dengan munculnya beberapa reksa dana pada awal abad ke-19. Reksa dana mulai menarik perhatian lebih luas karena kemampuannya untuk memberikan akses investasi kepada orang-orang yang mungkin tidak memiliki dana besar atau pengetahuan mendalam tentang pasar keuangan.
Pada awal abad ke-20, reksa dana mulai berkembang pesat di Amerika Serikat. Pada tahun 1924, Massachusetts Investors Trust (MIT) menjadi reksa dana terbuka pertama yang menawarkan unit kepada publik. MIT memungkinkan investor untuk membeli dan menjual unit mereka setiap hari. Keberhasilan MIT memicu pertumbuhan reksa dana lainnya. Pada masa ini juga ditandai dengan peningkatan regulasi dan pengawasan terhadap industri reksa dana, memberikan keamanan dan kepercayaan lebih kepada para investor.
Asal mula reksa dana di Indonesia berawal dari dibentuknya PT Danareksa yang didirikan pemerintah pada 1976. Reksa dana pertama dari dikenal dengan Sertifikat Danareksa. Pada tahun 1995 reksa dana dibuat melalui Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal. Peraturan ini memberikan landasan hukum bagi perkembangan reksa dana di Indonesia dan mendorong munculnya berbagai perusahaan manajemen investasi. Dengan adanya regulasi yang jelas, kepercayaan investor terhadap instrumen investasi mulai terbentuk.
Sejumlah inisiatif dilakukan pemerintah untuk meningkatkan pemahaman masyarakat tentang reksa dana. Pemerintah, melalui Otoritas Jasa Keuangan (OJK), bekerja sama dengan berbagai lembaga keuangan dan pendidikan untuk mengadakan seminar, workshop, dan kampanye literasi keuangan. Selain itu, media massa juga berperan penting dalam menyebarkan informasi mengenai manfaat dan cara kerja reksa dana.
Inisiatif tersebut dinilai berdampak positif yang tercermin dari data yang tercatat oleh Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) mengenai peningkatan jumlah investor reksa dana di Indonesia. Pada 2020, jumlah investor reksa dana di Indonesia hanya 3.175.429, kemudian makin bertambah banyak hingga awal Januari 2024 dengan jumlah investor reksa dana mencapai sebesar 11.572.580 investor. Setelah itu terus mengalami pertumbuhan lagi hingga Mei 2024 menjadi sebesar 12.172.518 investor dengan total dana kelolaan pada industri reksa dana secara keseluruhan yang mencapai Rp 485,78 triliun.
Perkembangan reksa dana di Indonesia juga didukung oleh semakin beragamnya produk reksa dana yang ditawarkan. Mulai dari reksa dana pasar uang, reksa dana pendapatan tetap, reksa dana campuran, hingga reksa dana saham. Masing-masing jenis reksa dana memiliki karakteristik dan profil risiko yang berbeda, sehingga investor dapat memilih reksa dana yang sesuai dengan tujuan investasi dan tingkat risikonya.
Kemajuan teknologi juga turut mendorong pertumbuhan reksa dana di Indonesia. Platform investasi online dan aplikasi mobile seperti Makmur memudahkan kamu untuk mengakses informasi dan melakukan investasi reksa dana dengan lebih mudah dan praktis. Hal ini membuka peluang bagi lebih banyak orang untuk berinvestasi, termasuk mereka yang sebelumnya tidak memiliki akses ke layanan keuangan formal.
Makmur adalah perusahaan Agen Penjual Efek Reksa Dana (APERD) yang berizin dan diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Kamu dapat menemukan lebih dari 100 reksa dana dan 15 manajer investasi yang telah tekurasi secara ketat dan profesional.
Dengan banyaknya reksa dana yang ada di aplikasi tersebut, kamu dapat menentukan dan menyesuaikan reksa dana yang dipilih dengan tujuan investasimu jangka panjang serta profil risikomu. Selain itu, aplikasi Makmur juga mengaplikasikan ISO 27001 tahun 2022 yang memiliki fungsi dalam membantu perusahaan untuk mengidentifikasi, mengevaluasi, dan mengelola risiko terkait keamanan informasi.
Dengan demikian, perusahaan Makmur dapat melindungi data-data sensitif, informasi pelanggan atau nasabah, dan aset informasi lainnya dari ancaman seperti peretasan, pencurian data, atau kerusakan akibat adanya insiden yang berhubungan dengan keamanan. Jadi kamu tidak perlu khawatir lagi bila ingin berinvestasi reksa dana di aplikasi Makmur.
Namun sebelum berinvestasi, kamu perlu menetapkan tujuan investasimu dengan jelas dan harus memahami profil risiko investasimu. Setelah itu, pilihlah reksa dana yang sesuai dengan tujuan dan impian jangka panjangmu.
Kamu juga bisa memanfaatkan promo-promo Makmur yang tertera pada link di bawah ini untuk mendapatkan keuntungan tambahan dan menemani perjalanan investasimu dalam mencapai tujuan finansial di masa depan.
Link: Promo-Promo di Makmur
Yuk, unduh aplikasi Makmur melalui link di bawah ini dan jangan lupa berikan ulasan terbaikmu.
Perlu diketahui, selain melalui ponsel, kamu juga dapat menggunakan aplikasi Makmur melalui situs web jika ingin berinvestasi menggunakan laptop atau komputer. Silakan klik link di bawah ini untuk informasi lebih lanjut.
Kamu juga dapat menambah wawasan dengan membaca informasi atau artikel menarik di situs web Makmur. Silakan klik link berikut:
Website: Makmur.id
Editor: Benrik Anthony (bersertifikasi WAPERD dan WMI)
Penulis: Ilham Fitriadi Budiarto
Hai, Sobat Makmur! Ketidakpastian pasar belakangan ini menjadi tantangan bagi banyak investor. Mulai dari volatilitas nilai tukar, gejolak geopolitik, dan arah kebijakan suku bunga global yang belum pasti. Kondisi ini menuntut strategi investasi yang lebih cermat dan disiplin agar tetap dapat memberikan hasil yang optimal. Pada artikel kali ini, Makmur akan membahas lima cara cerdas […]
Hai, Sobat Makmur! Goldman Sachs membawa kabar positif yang membuka peluang baru bagi dunia investasi Indonesia di tengah ketidakpastian pasar tahun ini. Dalam laporannya, Goldman Sachs memproyeksikan bahwa Bank Indonesia (BI) berpotensi memangkas suku bunga sebesar 100 basis points (bps) hingga akhir 2025. Apa dampaknya bagi pasar keuangan dan peluang investasimu apabila suku bunga benar-benar […]
Hai, Sobat Makmur! Dividen menjadi salah satu daya tarik investasi bagi banyak investor, terutama bagi investor yang menginginkan pendapatan dari dividen. Namun, saat ini terdapat tren penurunan jumlah emiten yang membagikan dividen. Pada kuartal I-2024, terdapat 16 emiten yang membagikan dividen, namun hanya 7 emiten yang memberikan dividen pada kuartal I-2025. Dalam artikel ini, Makmur […]
Hai, Sobat Makmur! Kabar menarik datang dari dunia investasi nasional. Ray Dalio, pendiri Bridgewater Associates sekaligus salah satu tokoh paling berpengaruh di dunia investasi, kini resmi ditunjuk sebagai dewan penasihat investasi Badan Pengelola Investasi (BPI) Daya Anagata Nusantara (Danantara). Penunjukan ini bukan hanya langkah strategis bagi Indonesia, tetapi juga mempertegas komitmen negara dalam memperkuat posisinya […]
Hai, Sobat Makmur! Nilai tukar rupiah tidak hanya menggambarkan stabilitas ekonomi nasional, tetapi juga menunjukkan bagaimana investor global menilai kekuatan fundamental domestik. Dalam beberapa waktu terakhir, rupiah menunjukkan tren pelemahan terhadap United States Dollar (USD), yang tentu perlu dicermati oleh para investor, khususnya dari sisi manajemen risiko nilai tukar. Di artikel ini, Makmur akan mengulas […]
Hai, Sobat Makmur! Pasar keuangan Indonesia sedang mengalami pergerakan yang fluktuatif. Di tengah tekanan global dan ketidakpastian suku bunga, investor asing melakukan aksi jual besar-besaran di pasar saham dan instrumen jangka pendek. Namun menariknya, investor asing tetap berinvestasi pada obligasi pemerintah. Fenomena ini menyimpan banyak insight penting, khususnya buat kamu yang ingin tetap cermat menghadapi […]