Artikel

Tren Dividen Kuartal I-2025 Melambat, Ini Penyebab dan Strategi Menghadapinya

author
Content Management
author
28 April 2025
Facebook
Instagram
Tiktok
blog-detail

Hai, Sobat Makmur! Dividen menjadi salah satu daya tarik investasi bagi banyak investor, terutama bagi investor yang menginginkan pendapatan dari dividen. Namun, saat ini terdapat tren penurunan jumlah emiten yang membagikan dividen. Pada kuartal I-2024, terdapat 16 emiten yang membagikan dividen, namun hanya 7 emiten yang memberikan dividen pada kuartal I-2025. Dalam artikel ini, Makmur akan membahas penyebab perlambatan tren dividen di kuartal I-2025 dan strategi yang dapat diterapkan investor untuk tetap menjaga potensi pendapatan dalam portofolionya. Yuk, disimak!

Tren Pembagian Dividen Melambat di kuartal I-2025

Penyaluran dividen di kuartal I-2025 mengalami penurunan signifikan jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Pada kuartal I-2024, terdapat 16 emiten yang membagikan dividen, sementara di kuartal I-2025 hanya ada 7 emiten yang tetap melakukan pembagian dividen. Artinya, terjadi penurunan sekitar 56,25% dalam jumlah emiten yang membagikan dividen. Perbandingan ini menunjukkan adanya perubahan pola dalam kebijakan dividen yang diterapkan oleh perusahaan-perusahaan di Indonesia.

Tabel 1. Daftar Emiten yang Membagikan Dividen di Kuartal I-2024 Vs Kuartal I-2025

*Sumber: IDX, Infovesta
*Keterangan: Data acuan menggunakan tanggal cum dividen pasar reguler dan negosiasi

Berdasarkan tabel di atas, sebagian besar perusahaan yang tetap membagikan dividen di kuartal I-2025 berasal dari sektor perbankan dan konsumsi. Meskipun demikian, sejumlah perusahaan perbankan memilih untuk menunda pembagian dividen pada kuartal II-2025. Hal ini mencerminkan sikap konservatif perusahaan dalam menghadapi ketidakpastian ekonomi.

Penyebab Tren Dividen Melambat

Penurunan jumlah emiten yang membagikan dividen pada kuartal I-2025 tentu tidak terjadi tanpa alasan. Terdapat beberapa faktor utama yang menjadi pemicu perlambatan tren ini, di antaranya:

  1. Kinerja Keuangan yang Tertahan
    Sebagian besar perusahaan menghadapi tekanan pada kinerja keuangan sepanjang tahun 2024, sehingga memilih untuk menahan atau mengurangi pembagian dividen guna menjaga kestabilan keuangan dan memperkuat struktur modal.
  2. Kebijakan Konservatif Perusahaan
    Di tengah ketidakpastian ekonomi global, termasuk tekanan inflasi dan fluktuasi suku bunga, sejumlah perusahaan menerapkan kebijakan yang lebih konservatif. Salah satunya dengan membatasi distribusi dividen untuk mempertahankan likuiditas dan meningkatkan ketahanan bisnis.
  3. Menurunnya Jumlah Sektor yang Membagikan Dividen
    Beberapa sektor, terutama sektor berbasis komoditas dan sektor dengan beban operasional tinggi, lebih memilih mempertahankan arus kas (cash flow) daripada membagikan dividen kepada pemegang saham. Selain itu, penurunan harga komoditas global turut berdampak pada kinerja keuangan emiten sektor komoditas dan berimbas pada besaran dividen yang dapat dibagikan.

Dampak Terhadap Investor

Dampak langsung dari tren melambatnya pembagian dividen adalah terbatasnya peluang pendapatan dividen. Dengan semakin sedikitnya emiten yang membagikan dividen, investor yang mengandalkan imbal hasil dividen harus lebih selektif dalam mencari sumber pendapatan. Fokus yang terlalu besar pada dividen tinggi dapat meningkatkan risiko dividend trap, yaitu kondisi di mana investor tergiur oleh yield yang tinggi meskipun kondisi fundamental perusahaan sebenarnya menurun. 

Dalam situasi ini, perusahaan mungkin tidak dapat mempertahankan pembayaran dividen yang besar karena masalah keuangan atau operasional, yang pada akhirnya dapat menyebabkan penurunan harga saham dan dividen yang dibagikan pada masa depan. Oleh karena itu, bagi investor yang mengandalkan pendapatan pasif dari dividen, penting untuk berhati-hati agar tetap waspada terhadap potensi risiko, dengan selalu memperhatikan fundamental perusahaan sebelum membuat keputusan investasi.

Strategi Menghadapi Perlambatan Tren Dividen

Agar pendapatan portofolio tetap terjaga meskipun tren dividen di kuartal I-2025 melambat, investor perlu mengantisipasi perubahan ini dengan langkah-langkah strategis. Berikut beberapa strategi yang dapat dipertimbangkan:

1. Selektif Memilih Emiten
Pilihlah emiten yang konsisten dalam membagikan dividen dan memiliki fundamental yang kuat. Perhatikan payout ratio atau rasio pembayaran dividen, yang mengukur persentase laba bersih perusahaan yang dibagikan kepada pemegang saham dalam bentuk dividen, serta kinerja laba perusahaan yang mencerminkan kesehatan keuangan. Pastikan emiten yang dipilih memiliki strategi bisnis yang berkelanjutan dan potensi pertumbuhan yang solid.
Sebagai contoh, emiten-emiten di sektor perbankan seperti: BBCA, BMRI, BBNI, dan BBRI dapat menjadi pilihan menarik. Keempat bank besar ini tidak hanya memiliki fundamental yang kuat, tetapi juga terbukti konsisten dalam membagikan dividen setiap tahunnya. Di samping itu, keempat saham tersebut termasuk dalam indeks IDX30, yang berarti saham-saham ini memiliki likuiditas tinggi dan kinerja yang stabil. Dengan memilih emiten-emiten seperti ini, investor dapat mendapatkan dividen yang stabil dengan risiko yang relatif lebih rendah.

2. Diversifikasi ke Reksa Dana
Di tengah perlambatan tren dividen ini, investor dapat mempertimbangkan untuk diversifikasi melalui Reksa Dana, salah satunya melalui Reksa Dana Pendapatan Tetap (RDPT). 
RDPT merupakan jenis reksa dana yang minimal 80% dari portofolionya dialokasikan pada obligasi atau surat utang, baik dari pemerintah maupun perusahaan swasta. Reksa dana ini cenderung memberikan kestabilan dalam portofolio melalui imbal hasil yang didistribusikan secara berkala.  Berikut adalah beberapa RDPT yang memiliki kinerja solid dalam satu tahun terakhir dan menjadi favorit nasabah Makmur:

Namun, bagi Sobat Makmur yang mengutamakan likuiditas dalam portofolionya, diversifikasi dengan Reksa Dana Pasar Uang (RDPU) bisa menjadi pilihan yang bijak. RDPU mengalokasikan 100% dananya pada instrumen pasar uang seperti deposito dan surat berharga yang memiliki risiko rendah. Reksa dana ini memberikan kemudahan bagi investor untuk tetap menjaga kestabilan dana dan memiliki akses cepat terhadap likuiditas.

Berikut tiga RDPU yang memiliki kinerja solid dalam satu tahun terakhir dan menjadi favorit nasabah Makmur: 

Adapun, bagi Sobat Makmur yang mencari keseimbangan antara pendapatan tetap dan potensi pertumbuhan, Reksa Dana Campuran bisa menjadi pilihan tepat. Reksa dana campuran menggabungkan investasi di saham, obligasi, dan instrumen pasar uang dengan masing-masing aset tidak melebihi 79% dari total portofolio. Reksa dana ini memberikan peluang untuk memperoleh imbal hasil yang lebih tinggi dibandingkan RDPU dan RDPT serta tepat bagi investor yang telah siap menghadapi fluktuasi pasar.

Berikut tiga Reksa Dana Campuran yang memiliki kinerja solid dalam satu tahun terakhir dan menjadi favorit nasabah Makmur:

Nah, Sobat Makmur, itu dia penyebab melambatnya tren dividen di kuartal I-2025 dan beberapa strategi yang dapat diterapkan untuk menghadapi kondisi ini. Dengan mengimplementasikan strategi diatas, Sobat Makmur dapat memperkuat portofolio dan memastikan pendapatan tetap terjaga, bahkan dalam situasi dividen yang melambat. Memilih emiten dengan komitmen dividen yang kuat, serta mendiversifikasi ke produk reksa dana pendapatan tetap dan pasar uang, adalah langkah bijak agar potensi pendapatan tetap terjaga dalam jangka panjang.

Di Makmur, kamu bisa juga memilih lebih dari 100 produk reksa dana pilihan lainnya baik itu reksa dana pendapatan tetap, reksa dana saham, reksa dana pasar uang, maupun reksa dana campuran. Sobat Makmur bisa membeli reksa dana pilihanmu dengan memanfaatkan promo seperti promo April Blossom, promo Semua Bisa Makmur, dan promo Semakin Makmur.


Kamu juga bisa memanfaatkan promo-promo Makmur yang tertera pada link di bawah ini untuk mendapatkan keuntungan tambahan dan menemani perjalanan investasimu dalam mencapai tujuan finansial di masa depan.

Link: Promo-Promo di Makmur

Yuk, unduh aplikasi Makmur melalui link di bawah ini dan jangan lupa berikan ulasan terbaikmu.

Download Makmur

Perlu diketahui, selain melalui ponsel, kamu juga dapat menggunakan aplikasi Makmur melalui situs web jika ingin berinvestasi menggunakan laptop atau komputer. Silakan klik link di bawah ini untuk informasi lebih lanjut.

Web Aplikasi Makmur

Kamu juga dapat menambah wawasan dengan membaca informasi atau artikel menarik di situs web Makmur. Silakan klik link berikut:

Website: Makmur.id


Editor: Merry Putri Sirait (bersertifikasi WPPE)
Penulis: Lia Andani

Bagikan
Facebook
Instagram
Tiktok
Artikel lainnya
Artikel

Cara Mengoptimalkan Return Saham dengan Strategi Buy and Hold

Key Takeaways: Strategi untuk berinvestasi saham sangat beragam, namun pendekatan yang populer dan efektif dalam jangka panjang adalah strategi buy and hold. Strategi ini diterapkan dengan membeli saham dengan fundamental yang sehat dan disimpan dalam jangka panjang, untuk memberikan return optimal.  Strategi ini sangat cocok bagi Anda yang ingin mendapatkan keuntungan dari akumulasi pertumbuhan nilai […]

author
Content Management
calendar
24 November 2025
Artikel

Mengatur Gaji Bulanan Lebih Efisien dengan Rumus 50-30-20

Key Takeaways: Mengatur gaji bulanan bisa terasa sulit jika tidak ada perencanaan yang baik, karena uang bisa saja habis sebelum gajian di periode berikutnya. Salah satu cara yang populer untuk mengelola keuangan pribadi adalah dengan menggunakan rumus 50-30-20. Metode ini membagi penghasilan ke dalam tiga bagian, yaitu untuk kebutuhan pokok, keinginan, dan tabungan atau investasi. […]

author
Content Management
calendar
20 November 2025
Artikel

Mengenal Konsep Margin of Safety dalam Investasi Saham

Key Takeaways: Pengambilan keputusan yang cermat merupakan kunci untuk meminimalisir risiko kerugian ketika berinvestasi saham. Salah satu pendekatan yang digunakan dalam meminimalisir risiko investasi adalah konsep margin of safety (MOS). Konsep MOS dipopulerkan oleh Benjamin Graham, seorang ekonom dan investor legendaris yang juga dikenal sebagai mentor Warren Buffett. Benjamin Graham mengenalkan konsep MOS dalam bukunya […]

author
Content Management
calendar
20 November 2025
Artikel

Mengapa Nilai Aktiva Bersih (NAB) Reksa Dana Berubah Setiap Hari? Ini Penjelasan dan Contoh Perhitungannya

Key Takeaways: Jika Anda berinvestasi reksa dana, pasti pernah melihat bahwa nilai aktiva bersih (NAB) per unit berubah setiap hari. Perubahan ini bukan tanpa alasan. NAB mencerminkan nilai kekayaan bersih dari portofolio reksa dana yang Anda miliki dan merupakan salah satu indikator penting dalam menilai kinerja suatu reksa dana. Lalu, apa yang menyebabkan NAB reksa […]

author
Content Management
calendar
19 November 2025
Artikel

Memahami Cara Kerja Pendekatan Top-Down Analysis dalam Investasi Saham

Key Takeaways: Terdapat berbagai metode analisis yang dapat digunakan dalam berinvestasi saham. Salah satu pendekatan yang populer dan banyak digunakan oleh investor institusi maupun ritel adalah pendekatan top-down analysis. Peter Lynch merupakan orang yang mempopulerkan pendekatan top-down analysis pada awal 1980-an, ketika ia menjabat sebagai manajer investasi (MI) Fidelity Magellan Fund dari tahun 1977 hingga […]

author
Content Management
calendar
18 November 2025
Artikel

Perbedaan antara Systematic Risk dan Unsystematic Risk pada Investasi

Key Takeaways: Risiko adalah faktor yang selalu melekat pada setiap keputusan keuangan, termasuk saat berinvestasi. Anda perlu memahami bahwa keberhasilan dalam berinvestasi tidak hanya bergantung pada seberapa besar potensi keuntungan yang dapat diperoleh, tetapi juga pada kemampuan mengelola berbagai jenis risiko.  Dua jenis risiko yang harus Anda ketahui adalah systematic risk dan unsystematic risk. Pemahaman […]

author
Content Management
calendar
17 November 2025
Bergabunglah dengan lebih dari 500 ribu investor yang telah berinvestasi di Makmur
ios-app-storeandroid-googleplay-store
Hak Cipta ©2019 - 2025 PT Inovasi Finansial Teknologi
PT INOVASI FINANSIAL TEKNOLOGI (Makmur) adalah perusahaan Agen Penjual Efek Reksa Dana (APERD) yang berizin dan diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Semua investasi mengandung risiko dan kemungkinan kerugian nilai investasi. Kinerja masa lalu tidak menjamin kinerja di masa depan. Simulasi investasi disediakan untuk tujuan informasi dan ilustrasi. Reksa dana adalah produk Manajer Investasi (MI) dan bukan produk APERD. APERD tidak bertanggung jawab atas pengelolaan portofolio yang dilakukan oleh MI.