Hai, Sobat Makmur! Morgan Stanley Capital International (MSCI) baru saja mengumumkan bahwa tiga saham milik Grup Barito, yakni PT Barito Renewables Energy Tbk (BREN), PT Petrindo Jaya Kreasi Tbk (CUAN), dan Petrosea Tbk (PTRO), tidak masuk dalam proses review untuk penyesuaian indeks MSCI Global Standard pada periode Mei 2025. Kabar ini tentu menjadi perhatian pasar, mengingat performanya yang cukup impresif sejak IPO. Dalam artikel ini, Makmur akan membahas penyebab gagal masuknya ketiga saham Grup Barito pada review MSCI dan bagaimana dampaknya ke IHSG. Yuk disimak!
Morgan Stanley Capital International atau MSCI adalah lembaga riset global yang menyusun dan menyediakan berbagai indeks saham. Indeks ini digunakan sebagai salah satu acuan investasi oleh investor di seluruh dunia karena dinilai mewakili kondisi pasar secara objektif dan transparan. Di samping itu, banyak manajer investasi global yang menggunakan indeks MSCI sebagai benchmark kinerja portofolio dan bahkan dijadikan sebagai acuan dalam menyusun strategi alokasi aset, sehingga saham yang masuk dalam indeks ini berpotensi mendapatkan aliran dana asing lebih besar.
Setiap tiga bulan sekali (quarterly), MSCI melakukan review dan rebalancing indeks untuk memastikan bahwa komposisi indeks tetap relevan dengan perkembangan pasar terbaru. Dalam proses ini, MSCI akan menilai kelayakan suatu saham berdasarkan sejumlah kriteria, seperti free float (saham yang dimiliki publik dalam jumlah besar), likuiditas tinggi (saham aktif diperdagangkan), ukuran kapitalisasi pasar dan struktur kepemilikan tidak terkonsentrasi oleh pihak tertentu.
Kabar terbarunya, MSCI sedang mempertimbangkan untuk menambahkan kriteria Unusual Market Activity (UMA) atau papan pemantauan khusus dalam 12 bulan terakhir sebagai salah satu indikator penilaian. Dengan adanya tambahan ini, saham yang sering masuk dalam daftar pengawasan UMA dalam 12 bulan terakhir, semakin sulit masuk ke dalam indeks MSCI.
Tiga saham dari Grup Barito, yakni: BREN, CUAN, dan PTRO dinyatakan gagal masuk ke dalam tahap review MSCI periode Mei 2025. Berikut beberapa penyebabnya:
1. Investabilitas Terbatas
MSCI mengevaluasi seberapa besar porsi saham yang tersedia untuk publik dan investor asing. Ketiga saham tersebut dinilai belum memenuhi ambang batas investabilitas karena sebagian besar sahamnya masih dimiliki oleh pemegang saham mayoritas.
2. Konsentrasi Kepemilikan yang Tinggi
BREN, CUAN, dan PTRO memiliki struktur kepemilikan yang cukup terkonsentrasi pada grup induk. Hal ini menyebabkan rendahnya free float, sehingga saham-saham ini dianggap belum cukup representatif untuk masuk dalam indeks global MSCI.
3. Likuiditas Masih Terbatas
Ketiga saham Grup Barito saat ini memiliki volume transaksi harian dan nilai perdagangan yang masih tergolong kecil dibandingkan saham-saham lain yang sudah masuk MSCI, seperti: PT Bank Central Asia Tbk (BBCA), PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI) dan Astra International Tbk (ASII), sehingga ketiga saham Grup Barito gagal masuk review pada periode Mei 2025.
Tabel 1. Kinerja dan Free Float Saham Grup Barito
*harga saham per penutupan Selasa (15/4)
*Sumber: Tradingview
Dalam jangka pendek, gagalnya saham BREN, CUAN dan PTRO untuk masuk pada review MSCI periode Mei 2025 tidak memberikan dampak secara langsung terhadap IHSG. Hal ini tercermin dari kenaikan harga ketiga saham tersebut. Pada penutupan perdagangan Se (14/4), BREN menguat 9,72%, CUAN naik 7,5%, dan PTRO naik sebesar 4%. Arah pergerakan IHSG tetap sangat bergantung pada kondisi makroekonomi, baik global maupun domestik.
Meskipun demikian, investor tetap perlu berhati-hati, mengingat ketiga saham tersebut memiliki pergerakan yang cukup volatile dan secara teknikal pergerakan saat ini mendekati area classic resistance, yang rawan memicu aksi taking profit. Investor juga perlu selektif pada saham yang memiliki fundamental kuat, valuasi yang wajar, serta prospek sektor dari masing-masing emiten.
Dengan kondisi pasar saham yang masih fluktuatif saat ini, penting bagi investor untuk melakukan diversifikasi dan menyesuaikan pilihan investasi dengan profil risikonya. Nah, untuk kamu yang memiliki profil risiko rendah hingga menengah dan ingin menjaga kestabilan portofolio di tengah gejolak pasar, instrumen yang bisa kamu cermati adalah reksa dana, khususnya Reksa Dana Terproteksi (RDT).
Dengan berinvestasi di RDT, dana kamu akan dikelola secara profesional oleh Manajer Investasi, yang akan menempatkannya ke instrumen seperti obligasi dengan strategi yang terukur. RDT juga dirancang untuk memberikan proteksi atas pokok investasi jika kamu tahan hingga jatuh tempo. RDT yang bisa jadi pilihan Sobat Makmur adalah Reksa Dana Syariah Terproteksi Avrist Sukuk Berkah 8. Produk unggulan dari PT Avrist Asset Management ini memiliki indikasi imbal hasil sebesar 8% net per tahun, yang akan ditransfer langsung ke rekening masing-masing investor.
Seluruh underlying asset atau aset dasar dari Reksa Dana Syariah Terproteksi Avrist Sukuk Berkah 8 ditempatkan pada sukuk korporasi, yakni Sukuk Mudharabah Berkelanjutan I Pindo Deli Pulp And Paper Mills Tahap II Tahun 2025. Sukuk Mudharabah ini telah mendapat rating idA+ dari PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo), yang mencerminkan kemampuan finansial perusahaan yang relatif baik.
Untuk diketahui, Reksa Dana Syariah Terproteksi Avrist Sukuk Berkah 8 memiliki periode investasi selama tiga tahun, yakni 07 Mei 2025 – 30 April 2028. Dengan karakteristik tersebut, produk ini cocok bagi Sobat Makmur yang ingin memperoleh return stabil dalam periode menengah, sekaligus menghindari risiko fluktuasi jangka pendek.
Apakah Sobat Makmur tertarik untuk berinvestasi di Reksa Dana Syariah Terproteksi Avrist Sukuk Berkah 8? Jika iya, kamu bisa berpartisipasi dalam periode pemesanan yang berlangsung hingga 06 Mei 2025.
Di Makmur, kamu bisa juga memilih lebih dari 100 produk reksa dana pilihan lainnya baik itu reksa dana pendapatan tetap, reksa dana saham, reksa dana pasar uang, maupun reksa dana campuran. Sobat Makmur bisa membeli reksa dana pilihanmu dengan memanfaatkan promo seperti promo April Blossom, promo Semua Bisa Makmur, dan promo Semakin Makmur.
Kamu juga bisa memanfaatkan promo-promo Makmur yang tertera pada link di bawah ini untuk mendapatkan keuntungan tambahan dan menemani perjalanan investasimu dalam mencapai tujuan finansial di masa depan.
Link: Promo-Promo di Makmur
Yuk, unduh aplikasi Makmur melalui link di bawah ini dan jangan lupa berikan ulasan terbaikmu.
Perlu diketahui, selain melalui ponsel, kamu juga dapat menggunakan aplikasi Makmur melalui situs web jika ingin berinvestasi menggunakan laptop atau komputer. Silakan klik link di bawah ini untuk informasi lebih lanjut.
Kamu juga dapat menambah wawasan dengan membaca informasi atau artikel menarik di situs web Makmur. Silakan klik link berikut:
Website: Makmur.id
Editor: Merry Putri Sirait (bersertifikasi WPPE)
Penulis: Lia Andani
Key Takeaways: Memasuki akhir 2025, portofolio reksa dana saham milik Trimegah Asset Management menunjukkan kecenderungan yang kuat terhadap sektor-sektor tertentu. Dari tiga produk unggulan yang tersedia di platform Makmur, yaitu TRIM Syariah Saham, Trim Kapital Plus, dan Trimegah FTSE Indonesia Low Volatility Factor Index, terlihat alokasi aset yang besar terhadap emiten di lima sektor. Anda […]
Key Takeaways: Dalam perencanaan keuangan, keberhasilan tidak hanya ditentukan oleh seberapa besar dana yang diinvestasikan, tetapi juga oleh arah dan strategi yang digunakan. Setiap pilihan investasi idealnya mendukung tujuan keuangan jangka pendek maupun jangka panjang. Salah satu instrumen investasi yang kini banyak dipertimbangkan adalah reksa dana tematik, yaitu reksa dana yang berfokus pada sektor atau […]
Key Takeaways: Ketika berinvestasi saham, banyak investor ingin mendapatkan saham undervalued, yaitu saham yang harganya saat ini lebih rendah dari nilai wajarnya, sehingga memiliki potensi kenaikan di masa depan. Namun, tidak semua saham murah layak dibeli. Anda perlu berhati-hati pada saham value trap, yaitu saham yang tampak menarik secara valuasi tetapi ternyata memiliki fundamental yang […]
Key Takeaways: Menteri Keuangan (Menkeu) Indonesia, Purbaya Yudhi Sadewa, menyampaikan optimisme yang tinggi terhadap prospek pertumbuhan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) hingga akhir tahun 2025. Dalam pernyataannya yang disampaikan di Kantor Kementerian Pekerjaan Umum, Jakarta, pada Jumat, 17 Oktober 2025, ia menyebut bahwa IHSG berpotensi menyentuh level 9.000. “Akhir tahun IHSG bisa 9.000, tidak terlalu […]
Key Takeaways: Sebagai seorang investor saham, Anda perlu memahami berbagai indikator ekonomi yang dapat memengaruhi pergerakan pasar. Salah satu indikator yang sering digunakan oleh analis dan pelaku pasar adalah Purchasing Managers’ Index (PMI). Indikator ini memberikan gambaran awal tentang kondisi ekonomi suatu negara, khususnya di sektor manufaktur dan jasa. Mari kita bahas secara komprehensif apa […]
Key Takeaways: Memahami jenis saham merupakan langkah awal yang penting sebelum Anda menempatkan modal. Salah satu kategori saham yang menarik bagi investor adalah saham cyclical. Saham jenis ini memiliki karakteristik yang cenderung bergerak mengikuti siklus ekonomi. Ketika ekonomi tumbuh, nilainya meningkat signifikan. Namun, saat terjadi perlambatan ekonomi, harganya dapat turun cukup dalam. Oleh karena itu, […]