Saat investasi saham, kondisi pasar yang fluktuatif merupakan hal yang tidak dapat dihindari. Naik turunnya harga saham seringkali dipengaruhi oleh berbagai faktor seperti kondisi ekonomi, kebijakan pemerintah, hingga situasi geopolitik. Oleh karena itu, sebagai investor perlu memiliki strategi yang dapat menjaga stabilitas portofolio. Salah satu langkah yang bisa dilakukan adalah dengan memiliki saham defensif. Saham jenis ini dikenal mampu bertahan di tengah tekanan ekonomi dan memberikan kestabilan jangka panjang.
Saham defensif adalah saham dari perusahaan yang tetap menunjukkan kinerja stabil meskipun di kondisi gejolak ekonomi. Hal itu terjadi karena perusahaan bergerak di sektor yang menyediakan kebutuhan dasar masyarakat, sehingga permintaannya cenderung tidak terpengaruh oleh perubahan siklus ekonomi.
Beberapa contoh sektor dan emiten yang termasuk dalam kategori saham defensif antara lain:
Perusahaan seperti PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (ICBP) termasuk dalam kategori sektor konsumsi barang pokok. Produk yang dihasilkan seperti makanan, minuman, dan kebutuhan rumah tangga merupakan kebutuhan sehari-hari yang selalu dicari oleh konsumen.
Saham emiten seperti PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (TLKM) bisa dikategorikan saham defensif karena layanan komunikasi dan internet merupakan kebutuhan masyarakat saat ini. Meskipun kondisi ekonomi sedang lesu, permintaan terhadap layanan komunikasi cenderung tetap tinggi.
Saham-saham di sektor farmasi seperti PT Kalbe Farma Tbk (KLBF) juga tergolong defensif. Kesehatan merupakan prioritas bagi banyak orang, sehingga produk obat-obatan dan layanan kesehatan tetap dibutuhkan dalam situasi apa pun.
Perusahaan di sektor ini, seperti PT Jasa Marga Tbk (JSMR), memiliki permintaan yang relatif stabil karena menyediakan infrastruktur yang dibutuhkan masyarakat. Stabilitas permintaan tersebut menjadikan saham di sektor utilitas relatif tahan terhadap fluktuasi ekonomi dan dianggap sebagai pilihan defensif bagi investor.
Perbankan merupakan salah satu sektor yang sering dianggap defensif oleh investor. Bank besar, seperti PT Bank Central Asia Tbk (BBCA), memiliki pasar yang luas dan cadangan modal yang kuat, cenderung memiliki kinerja yang stabil meskipun kondisi ekonomi mengalami fluktuasi. Kebutuhan akan layanan keuangan seperti pinjaman, tabungan, dan transaksi selalu ada, menjadikan sektor perbankan sebagai pilihan investasi yang relatif stabil.
Saham defensif memiliki peran penting dalam menjaga stabilitas portofolio. Berikut adalah beberapa alasan mengapa Anda perlu mempertimbangkannya dalam strategi investasi.
Dalam kondisi ekonomi yang bergejolak, saham defensif cenderung tetap berkinerja stabil. Hal ini terjadi karena permintaan terhadap produk dan jasa dari perusahaan-perusahaan tersebut tidak bergantung pada daya beli masyarakat. Misalnya, meskipun terjadi penurunan ekonomi, masyarakat tetap membutuhkan makanan, layanan kesehatan, dan komunikasi.
Setiap saham di dalam portofolio memiliki risiko yang berbeda. Dengan menambahkan saham defensif, Anda dapat menyeimbangkan risiko dari saham-saham yang lebih agresif. Saham defensif umumnya memiliki volatilitas yang lebih rendah sehingga dapat menstabilkan nilai portofolio Anda ketika pasar saham sedang mengalami penurunan tajam.
Sebagian perusahaan yang termasuk dalam kategori saham defensif, umumnya memiliki arus kas yang stabil dan kebijakan pembagian dividen yang konsisten.
Tabel 1. Historikal Pembagian Dividen Saham PT Telkom Indonesia Tbk (2021–2025)
| Dividen (Rp) per Lembar Saham | Tanggal Pembayaran | Imbal Hasil |
| 212,47 | 20/06/2025 | 7,30% |
| 178,50 | 30/05/2024 | 5,76% |
| 167,60 | 05/07/2023 | 4,04% |
| 149,97 | 30/06/2022 | 3,53% |
| 168,01 | 02/07/2021 | 9,20% |
Sumber: investing
Dari data tersebut terlihat bahwa perusahaan mampu menjaga konsistensi dalam pembagian dividen setiap tahun dengan dividend yield atau imbal hasil yang kompetitif. Bagi Anda yang mengincar pendapatan pasif, beberapa saham defensif dapat menjadi pilihan ideal karena memberikan imbal hasil konsisten dalam bentuk dividen.
Jika Anda memiliki tujuan investasi jangka panjang seperti dana pensiun atau pendidikan, saham defensif bisa menjadi pilihan. Nilai sahamnya mungkin tidak meningkat secepat growth stock atau saham pertumbuhan, tetapi konsistensi kinerja dan potensi dividen yang stabil berperan penting dalam pertumbuhan portofolio.
Fluktuasi harga saham dapat mempengaruhi kondisi psikologis investor. Dengan memiliki saham defensif, Anda dapat merasa lebih tenang karena mengetahui sebagian portofolio berada pada aset yang cenderung stabil. Hal ini membantu Anda mengambil keputusan investasi secara rasional.
Memiliki saham defensif dalam portofolio merupakan salah satu strategi yang bijak bagi investor yang ingin kestabilan dalam pertumbuhan investasi. Namun, Anda juga perlu menyesuaikan porsi saham defensif di portofolio sesuai dengan profil risiko dan tujuan investasi pribadi.
Jika Anda ingin memperoleh eksposur pada saham defensif dengan cara yang lebih praktis, berinvestasi melalui reksa dana saham bisa menjadi pilihan tepat. Portofolio Anda akan dikelola oleh manajer investasi (MI) profesional yang secara aktif menyeleksi dan menyeimbangkan porsi saham defensif.
Reksa dana saham Bahana Icon Syariah Kelas G yang ada di Makmur.id misalnya, memiliki porsi 6,90% saham PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (TLKM) dalam portofolionya berdasarkan data di fund fact sheet per 30 September 2025. Kinerjanya juga solid, memberikan return 30,66% dalam 1 tahun pada periode 29 Oktober 2024 hingga 29 Oktober 2025.
*kinerja masa lalu tidak mencerminkan kinerja di masa datang
Di Makmur, Anda juga bisa memilih lebih dari 100 produk reksa dana pilihan lainnya baik itu reksa dana pendapatan tetap, reksa dana saham, reksa dana pasar uang, maupun reksa dana campuran. Anda bisa berinvestasi reksa dana dengan memanfaatkan promo seperti promo October Boost, promo Semua Bisa Makmur, dan promo Makmur Premium Tour.
Link: Promo-Promo di Makmur
Unduh aplikasi Makmur melalui link di bawah ini dan berikan ulasan mengenai pengalaman investasi Anda di Makmur.
Perlu diketahui, selain melalui aplikasi, Anda juga dapat menggunakan aplikasi Makmur melalui situs web jika ingin berinvestasi menggunakan laptop atau komputer. Silakan klik link di bawah ini untuk informasi lebih lanjut.
Anda juga dapat menambah wawasan dengan membaca informasi atau artikel menarik di situs web Makmur. Silakan klik link di bawah ini:
Website: Makmur.id
Editor: Merry Putri Sirait (bersertifikasi WPPE)
Penulis: Lia Andani
Key Takeaways: Memasuki akhir 2025, portofolio reksa dana saham milik Trimegah Asset Management menunjukkan kecenderungan yang kuat terhadap sektor-sektor tertentu. Dari tiga produk unggulan yang tersedia di platform Makmur, yaitu TRIM Syariah Saham, Trim Kapital Plus, dan Trimegah FTSE Indonesia Low Volatility Factor Index, terlihat alokasi aset yang besar terhadap emiten di lima sektor. Anda […]
Key Takeaways: Dalam perencanaan keuangan, keberhasilan tidak hanya ditentukan oleh seberapa besar dana yang diinvestasikan, tetapi juga oleh arah dan strategi yang digunakan. Setiap pilihan investasi idealnya mendukung tujuan keuangan jangka pendek maupun jangka panjang. Salah satu instrumen investasi yang kini banyak dipertimbangkan adalah reksa dana tematik, yaitu reksa dana yang berfokus pada sektor atau […]
Key Takeaways: Ketika berinvestasi saham, banyak investor ingin mendapatkan saham undervalued, yaitu saham yang harganya saat ini lebih rendah dari nilai wajarnya, sehingga memiliki potensi kenaikan di masa depan. Namun, tidak semua saham murah layak dibeli. Anda perlu berhati-hati pada saham value trap, yaitu saham yang tampak menarik secara valuasi tetapi ternyata memiliki fundamental yang […]
Key Takeaways: Menteri Keuangan (Menkeu) Indonesia, Purbaya Yudhi Sadewa, menyampaikan optimisme yang tinggi terhadap prospek pertumbuhan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) hingga akhir tahun 2025. Dalam pernyataannya yang disampaikan di Kantor Kementerian Pekerjaan Umum, Jakarta, pada Jumat, 17 Oktober 2025, ia menyebut bahwa IHSG berpotensi menyentuh level 9.000. “Akhir tahun IHSG bisa 9.000, tidak terlalu […]
Key Takeaways: Sebagai seorang investor saham, Anda perlu memahami berbagai indikator ekonomi yang dapat memengaruhi pergerakan pasar. Salah satu indikator yang sering digunakan oleh analis dan pelaku pasar adalah Purchasing Managers’ Index (PMI). Indikator ini memberikan gambaran awal tentang kondisi ekonomi suatu negara, khususnya di sektor manufaktur dan jasa. Mari kita bahas secara komprehensif apa […]
Key Takeaways: Memahami jenis saham merupakan langkah awal yang penting sebelum Anda menempatkan modal. Salah satu kategori saham yang menarik bagi investor adalah saham cyclical. Saham jenis ini memiliki karakteristik yang cenderung bergerak mengikuti siklus ekonomi. Ketika ekonomi tumbuh, nilainya meningkat signifikan. Namun, saat terjadi perlambatan ekonomi, harganya dapat turun cukup dalam. Oleh karena itu, […]