Yiha! Waktu libur di bulan Ramadan sudah berakhir, saatnya kita kembali ke aktivitas sehari-hari. Tahu gak sobat Makmur, buat kamu yang baru mulai belajar investasi, cocok banget artikel ini untuk kamu baca. Yuk kita belajar strategi berinvestasi dari beliau yang satu ini.
Thomas Rowe Price Jr. dilahirkan pada 16 Februari 1898, di Baltimore, Maryland, AS. Dia tumbuh dalam keluarga yang memiliki minat yang besar dalam dunia keuangan. Ayahnya, Thomas Rowe Price Sr., adalah seorang pengacara yang juga memiliki minat dalam dunia investasi. Price Jr. mengembangkan minatnya dalam investasi sejak usia muda, dan ketika dia belajar di Johns Hopkins University, dia mulai mendalami analisis keuangan.
Setelah lulus dari universitas pada tahun 1919, Price bekerja sebagai akuntan dan kemudian menjadi manajer investasi di perusahaan investasi legendaris, Mackubin, Legg & Co. Di sana, dia belajar banyak tentang prinsip-prinsip dasar investasi dan mengembangkan filosofi investasinya sendiri. Pada tahun 1937, Price mendirikan perusahaan investasi T. Rowe Price Associates, yang kemudian menjadi salah satu perusahaan investasi terkemuka di dunia.
Penasaran dengan strategi investasi dari Thomas Rowe Price Jr? Yuk kita ulas bersama.
Beliau memiliki strategi yang biasa dikenal dengan “growth investing”. Dedikasinya yang baik dalam pemikiran mengenai strategi ini, membuat Thomas Rowe Price Jr juga disebut sebagai “The Father of Growth Investing”.
Price percaya bahwa investor bisa mendapatkan potensi imbal hasil yang optimal dengan berinvestasi pada perusahaan yang dikelola dengan baik, beroperasi di industri yang memiliki prospektif dengan laba dan dividen yang diharapkan dapat tumbuh melampaui tingkat inflasi serta pertumbuhan ekonomi. Hal tersebut merupakan esensi dari growth investing.
Kemudian, salah satu prinsip utama dalam strategi investasi dari Price adalah fokus pada jangka panjang. Meskipun dia menyadari adanya risiko fluktuasi pasar jangka pendek, Price meyakini bahwa keberhasilan dan potensi mendapatkan imbal hasil yang terbaik pada investasi datang dengan cara berinvestasi untuk jangka waktu yang lebih lama. Dia tidak terpengaruh oleh gejolak pasar yang singkat dan tetap setia pada perusahaan atau instrumen investasi yang memiliki dasar fundamental kuat.
Strategi berikut yang dapat kamu pelajari dari Price yaitu beliau sangat memahami sekali pentingnya diversifikasi untuk mengurangi risiko investasi. Dia akan membagi portofolio investasinya di antara berbagai kelas aset. Ini membantunya mengimbangi fluktuasi pasar dan melindungi portofolio dari risiko yang tidak terduga.
Strategi terakhir yang dapat kita pelajari dari Price adalah, kedisiplinan dan kesabaran dalam menjalankan strategi investasinya. Meskipun kondisi pasar terdapat fluktuasi, namun, Price tetap tenang dan tidak terbawa emosi. Dia mempertahankan fokusnya pada tujuan jangka panjang dan tidak tergoda untuk melakukan perubahan impulsif dalam portofolio investasinya.
Nah, sekarang kamu sudah paham dan bisa belajar kan strategi investasi dari Price?
Mending langsung praktekin aja strategi investasinya di aplikasi Makmur. Kamu juga bisa mempertimbangkan untuk memilih reksa dana yang karakteristik dan prinsipnya memiliki strategi growth investing, seperti BNI-AM Indeks IDX Growth30 Kelas R1 atau BNI-AM IDX Sharia Growth Kelas R1.
Namun sebelum berinvestasi, kami menyarankan untuk kamu menentukan tujuan investasinya terlebih dahulu, kemudian pahami profil risikomu dan selanjutnya pilih instrumen investasi di aplikasi Makmur yang sesuai dengan tujuan finansialmu.
Oh iya, kamu juga bisa memanfaatkan promo-promo yang tertera pada link di bawah ini untuk menemani perjalanan investasimu dalam mencapai tujuan finansial di masa depan.
Link: Promo-Promo di Makmur
Yuk, unduh aplikasi Makmur melalui link berikut dan jangan lupa berikan ulasan terbaikmu.
Selain itu, kamu juga bisa lho menambah ilmu pengetahuan dan membaca informasi atau artikel menarik di website Makmur. Klik linknya sekarang juga ya.
Website: Makmur.id
Editor: Endang Cahyani (bersertifikasi WAPERD, WMI dan CFP)
Penulis: Ilham Fitriadi Budiarto
Sebagai instrumen investasi yang relatif stabil, reksa dana pendapatan tetap (RDPT) menjadi salah satu pilihan utama investor di Indonesia. Hal ini tercermin dari Asset Under Management (AUM) yang mencapai Rp232,33 triliun per Oktober 2025, tertinggi di antara jenis reksa dana lainnya. Untuk memastikan kualitas reksa dana, Makmur menyeleksi RDPT dari Manajer Investasi (MI) bereputasi baik, […]
Reksa Dana Pasar Uang (RDPU) merupakan instrumen investasi dengan risiko relatif rendah dan likuid, sehingga cocok untuk berbagai profil investor. Reksa dana ini 100% dialokasikan ke instrumen pasar uang seperti deposito berjangka dan obligasi yang memiliki jatuh tempo < 1 tahun. Oleh karena itu, RDPU ideal untuk tujuan investasi jangka pendek, menawarkan potensi imbal hasil […]
Reksa dana campuran merupakan instrumen investasi yang mengalokasikan dana pada instrumen saham, obligasi, dan instrumen pasar uang, dengan masing-masing aset tidak melebihi 79% dari total portofolio. Diversifikasi ini memberikan keseimbangan antara potensi pertumbuhan dan stabilitas, sehingga cocok bagi investor dengan profil risiko moderat dan tujuan investasi jangka menengah hingga panjang. Makmur menyeleksi reksa dana campuran […]
Sebagai instrumen investasi dengan potensi pertumbuhan dan risiko relatif tinggi, reksa dana saham cocok bagi investor yang siap menghadapi fluktuasi pasar dan memiliki tujuan investasi jangka panjang. Secara year-to-date (YTD) hingga November, IHSG naik +20,18% ke level 8.509, mencerminkan tren positif pasar saham domestik. Makmur menyeleksi reksa dana saham dari manajer investasi (MI) bereputasi baik, […]
Key Takeaways: Dalam berinvestasi, portofolio Anda mungkin pernah mengalami fase naik dan turun, fluktuasi ini merupakan bagian dari dinamika pasar dan di sinilah perhitungan downside risk berperan penting, karena dengan mengukurnya Anda dapat lebih siap dalam menghadapi potensi kerugian yang akan terjadi kembali di masa depan. Selain downside risk, ada pula indikator penting lainnya yang […]
Key Takeaways: Dalam investasi saham, pendekatan bottom-up analysis merupakan metode analisis saham yang berfokus pada analisis fundamental perusahaan. Pendekatan ini dipopulerkan oleh investor legendaris Peter Lynch, seorang manajer investasi dari Fidelity Magellan Fund yang sukses pada tahun 1980-an. Ia meyakini bahwa investor bisa mendapatkan potensi keuntungan dengan memilih perusahaan berkualitas dan yang memiliki prospek pertumbuhan […]