Tren investasi mulai meningkat akhir-akhir ini. Banyak para investor pemula yang mulai mencoba investasi salah satunya investasi Reksa Dana. Strategi Dollar Cost Averaging (DCA) menjadi salah satu strategi yang mudah digunakan untuk pemula.
Menggunakan strategi Dollar Cost Averaging menjadi salah satu pilihan yang mudah untuk tetap rutin berinvestasi. Apalagi produk investasi seperti Reksa Dana memiliki risiko dapat mengalami penurunan nilai investasi.
Bagi kamu yang masih belum paham tentang strategi Dollar Cost Averaging, berikut penjelasan yang dapat kamu mengerti.
Baca Juga: Cara Investasi Untuk Karyawan Gaji UMR
Pengertian strategi dollar cost averaging adalah metode yang digunakan dimana investor harus melakukan investasi secara rutin dan konsisten tanpa mempertimbangkan harga naik atau turun dari aset investasi tersebut.
Tanpa harus pusing untuk mencari waktu yang tepat untuk mulai investasi, strategi dollar cost averaging ini dapat memudahkan untuk investor pemula dalam berinvestasi.
Strategi Dollar Cost Averaging melakukan akumulasi dari investasi rutin yang kamu lakukan agar berada di harga rata-rata, sehingga memperbesar keuntungan yang didapat.
Mulai tentukan terlebih dahulu instrumen investasi apa yang mau kamu pilih. Salah satu intstrumen investasi yang dapat kamu pilih ada Reksa Dana.
Selanjutnya tentukan modal investasi yang dapat kamu sisihkan. Sebagai contoh kamu mulai menggunakan strategi Dollar Cost Averaging dengan menyisihkan Rp1 juta per bulan.
Gambar dibawah ini merupakan simulasi jika kamu melakukan Strategi Dollar Cost Averaging Reksa Dana
Dari gambar diatas dapat menunjukkan bahwa dengan rutin menabung setiap bulan maka akan mendapatkan harga rata-rata baru. Walaupun dengan kondisi harga beli Reksa Dana yang berubah-ubah setiap bulannya.
Strategi Dollar Cost Averaging juga meminimalisir risiko dari kerugian investasi sehingga cocok untuk investor pemula yang mau mulai berinvestasi tapi harus pusing menentukan kapan waktu terbaik untuk membeli dan menjual.
Ada beberapa tips yang bisa kamu lakukan agar strategimu berhasil diantaranya adalah:
Hal paling utama dalam menjalankan strategi ini adalah komitmen untuk mau fokus dan konsisten dalam melakukan investasi setiap bulannya. Misal, setiap habis gajian tanggal 25 kamu menyisihkan uang dari gajianmu untuk terus konsisten dalam melakukan pembelian Reksa Dana.
Melakukan strategi investasi ini lebih cocok jika kamu lakukan pada produk Reksa Dana yang sesuai dengan tujuan investasi. Sehingga kamu akan lebih fokus dan berjuang untuk mewujudkan tujuan investasimu seperti membeli rumah, membeli kendaraan dan sebagainya
Setelah rutin untuk menggunakan strategi DCA, kamu dapat memantau kinerja Reksa Dana. Dari hasil review tersebut dapat kamu gunakan untuk menggunakan strategi DCA pada Reksa Dana yang lain. Kamu bisa memantau hasil kinerja strategi DCA setiap 3 bulan atau 6 bulan sekali.
Kesimpulan: Strategi DCA menjadi salah satu strategi yang mudah digunakan oleh siapapun termasuk investor pemula. Dengan menabung rutin pada Reksa Dana maka akan membuat harga rata-rata baru dan meminimalisir risiko.
Baca Juga: Suku Bunga Naik, Jenis Reksa Dana Apa yang Menarik?
Yuk mulailah berinvestasi di aplikasi yang Aman & Legal seperti Makmur, karena PT Inovasi Finansial Teknologi (Makmur) adalah perusahaan Agen Penjual Efek Reksa Dana (APERD) yang berizin dan diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
Selain kamu dapat berinvestasi Reksa Dana, kamu juga bisa mendapatkan berbagai bonus investasi melalui promo-promo menarik dari Makmur. Yuk mulai perjalanan investasimu bersama Makmur dan temukan berbagai Reksa Dana terbaik dari Manajer Investasi pilihan.
Link: Promo-Promo Makmur
Yuk unduh Makmur melalui link dibawah ini dan jangan lupa berikan ulasan terbaikmu.
Website: Makmur.id
Pasar global kembali menghadapi ketidakpastian seiring meningkatnya eskalasi konflik di Timur Tengah. Setelah serangan udara Israel ke Iran pada Jumat, 13 Juni 2025, Iran merespon dengan aksi balasan militer pada Sabtu, 14 Juni 2025. Ketegangan antara kedua negara ini tidak hanya menimbulkan kekhawatiran akan potensi meluasnya konflik di kawasan, tetapi juga berisiko mempengaruhi pergerakan harga […]
Dalam dunia investasi, pergerakan pasar tidak dapat sepenuhnya dapat diprediksi karena dipengaruhi oleh berbagai faktor, baik global maupun domestik, mulai dari rilis data ekonomi, kebijakan bank sentral, hingga dinamika geopolitik. Di tengah kondisi yang fluktuatif ini, pemahaman terhadap konsep risk-on dan risk-off menjadi penting bagi investor agar dapat menyusun strategi investasi yang tepat sesuai arah […]
Hai, Sobat Makmur! Negosiasi dagang antara Amerika Serikat (AS) dan Tiongkok kembali menjadi sorotan pasar global. Kali ini, pertemuan lanjutan digelar di London sebagai bagian dari upaya meredakan ketegangan yang meningkat sejak awal tahun. Tak hanya menjadi momen penting dalam hubungan kedua negara, perundingan ini juga berpotensi mempengaruhi pasar keuangan global. Dalam artikel ini, Makmur […]
Hai, Sobat Makmur! Di tengah melambatnya pertumbuhan kredit secara keseluruhan, ada satu jenis kredit yang justru mengalami kenaikan yang signifikan, yaitu kredit investasi. Pertumbuhan kredit perbankan secara keseluruhan hanya tercatat 8,5% year-on-year (yoy), kredit investasi justru tumbuh 15,3% yoy di bulan April 2025. Ini menunjukkan bahwa sektor-sektor yang menerima kredit investasi, seperti sektor pertambangan, transportasi, […]
Hai, Sobat Makmur! Dalam dunia investasi, memahami dinamika kebijakan moneter sangat penting agar kamu bisa mengambil keputusan yang tepat. Dua istilah yang sering muncul dan memiliki pengaruh besar terhadap pasar keuangan adalah hawkish dan dovish. Kamu mungkin pernah mendengarnya, tapi sudahkah kamu benar-benar memahami apa arti keduanya dan bagaimana dampaknya terhadap investasi? Memahami Istilah Hawkish […]
Hai, Sobat Makmur! Memasuki bulan Juni, musim pembagian dividen masih berlangsung. Sejumlah emiten yang tergabung dalam indeks IDX80 dijadwalkan membagikan dividen tunai kepada para pemegang saham. Momentum ini menjadi salah satu daya tarik bagi investor jangka menengah maupun panjang, khususnya bagi mereka yang mengincar dividend yield tinggi sebagai sumber pendapatan pasif (passive income). Dalam artikel […]