Hai, Sobat Makmur! Ada bermacam-macam tipe investor dalam mengambil keputusan dan juga memilih instrumen investasi, salah satunya adalah tipe investor agresif. Tipe investor ini bersedia mengambil risiko tinggi untuk mengejar potensi keuntungan yang besar. Pada artikel kali ini, Makmur akan mengajak kamu untuk mengenal lebih dalam tipe investor agresif dan apa saja instrumen investasi yang cocok untuk investor tipe ini. Yuk, disimak!
Sesuai namanya, investor agresif adalah tipe investor yang cenderung lebih berani memilih instrumen investasi dengan risiko tinggi dan siap menerima konsekuensi dari keputusan investasinya. Mereka yang termasuk dalam kategori investor agresif tidak ragu untuk mengalokasikan modal besar ke dalam instrumen yang memiliki tingkat risiko tinggi. Keberanian untuk mengambil risiko tersebut tentu didukung oleh kemampuan dan pengalaman yang kuat dalam dunia investasi, sehingga investor agresif telah siap dengan berbagai strategi yang telah dirancang sebelumnya.
Berikut merupakan ciri-ciri dari investor agresif
1. Memiliki Toleransi Risiko yang Tinggi
Indikator utama yang membedakan tipe investor agresif dengan tipe investor lain adalah toleransi risiko. Jika investor moderat cenderung memiliki toleransi risiko yang tidak terlalu besar, investor agresif justru memiliki kemampuan untuk menerima fluktuasi dan risiko besar dalam nilai investasi. Alih-alih menghindari, risiko justru menjadi bagian dari strategi investor agresif. Mereka siap menanggung risiko demi peluang pengembalian tinggi. Investor agresif cenderung tidak takut menghadapi kerugian (loss) sementara, asalkan disertai potensi keuntungan yang lebih besar dalam jangka panjang.
2. Fokus Pada Pertumbuhan yang Cepat
Selain aspek penerimaan risiko, ciri utama lainnya dari investor agresif adalah fokus pada pertumbuhan modal yang cepat. Investor agresif akan cenderung memilih aset dengan potensi pengembalian (return) tinggi meskipun aset tersebut memiliki volatilitas tinggi.
3. Cenderung Dinamis dan Cepat dalam Mengambil Keputusan
Investor agresif biasanya bertindak cepat dan tegas dalam mengambil keputusan, terutama ketika menghadapi perubahan pasar. Mereka akan segera masuk atau keluar dari suatu instrumen investasi dengan menyesuaikan diri terhadap tren atau informasi baru yang didapatkan. Kecepatan dalam merespons ini membuat investor agresif lebih lincah dalam mengelola portofolio mereka dibandingkan dengan investor yang lebih konservatif atau moderat. Sehingga, dalam mengelola risiko yang besar, investor agresif umumnya mendiversifikasi portofolio mereka secara dinamis, yaitu melakukan penyesuaian sesuai dengan perubahan kondisi pasar.
4. Jangka Waktu Investasi Lebih Pendek
Karena berfokus pada pertumbuhan aset yang cepat, investor agresif akan berfokus pada investasi dengan horizon waktu jangka pendek hingga menengah. Dibandingkan menunggu keuntungan stabil dalam jangka panjang, investor agresif akan mencari keuntungan cepat dari perubahan harga pasar dalam periode waktu yang lebih singkat. Sehingga, investor agresif sering diasosiasikan dengan perilaku/gaya investasi trading aktif.
Berdasarkan penjelasan di atas, investor agresif akan memilih instrumen investasi yang memiliki unsur risiko tinggi, jangka pendek, namun memiliki potensi pengembalian (return) tinggi dan cepat. Berikut sejumlah instrumen yang cocok bagi investor agresif.
1. Saham
Instrumen saham kerap kali menjadi pilihan utama bagi investor agresif. Saham adalah instrumen yang lebih volatil namun memiliki potensi pengembalian (return) yang besar. Biasanya, investor agresif akan mengambil posisi jangka pendek (trading) dengan masuk ke saham-saham lapis kedua dan ketiga yang pergerakannya lebih volatil dibandingkan dengan saham blue chips. Investor agresif biasanya juga akan masuk ke saham yang baru melakukan initial public offering (IPO), yang berpeluang memberikan return tinggi setelah perdana melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI). Namun, perlu diingat bahwa saham yang baru IPO juga berisiko tinggi karena volatilitas harga pada masa awal pencatatan saham seringkali tidak terduga.
2. Cryptocurrency
Mata uang kripto atau cryptocurrency cocok untuk investor agresif mengingat volatilitasnya yang sangat tinggi. Harga mata uang digital seperti Bitcoin, Ethereum, dan altcoin lainnya dapat berubah secara drastis dalam waktu singkat. Perubahan harga yang tajam ini menawarkan peluang besar bagi investor agresif untuk mendapatkan keuntungan yang cepat. Pasar kripto bisa melonjak atau anjlok dalam hitungan hari atau bahkan jam, menciptakan kesempatan bagi mereka yang berani mengambil risiko untuk mendapatkan pengembalian yang signifikan dalam waktu singkat. Selain itu, cryptocurrency adalah instrumen investasi yang relatif baru dan berkembang, sehingga masih banyak ketidakpastian di pasar kripto. Akan tetapi, ketidakpastian tersebut justru menambah elemen spekulasi yang menarik bagi investor agresif.
3. Komoditas Berjangka (Futures)
Instrumen ini memungkinkan investor untuk berspekulasi pada harga komoditas seperti emas, minyak, dan logam di masa depan. Karena leverage yang digunakan adalah berbentuk kontrak berjangka, potensi keuntungan dan kerugian investasi futures cukup besar. Ini menjadikan instrumen futures pilihan yang sesuai bagi investor agresif yang menginginkan keuntungan dalam jangka pendek.
4. Peer-to-Peer Lending (P2P lending)
Skema investasi pada P2P lending menawarkan potensi pengembalian yang lebih tinggi dibandingkan dengan investasi konvensional. Investor dapat memberikan pinjaman langsung kepada individu atau kelompok usaha, dengan imbal hasil yang sering kali jauh melebihi bunga dari deposito bank. Salah satu risiko utama dari investasi P2P lending adalah debitur mengalami gagal bayar. Namun, dengan toleransi risiko yang tinggi, investor agresif dapat memanfaatkan peluang ini untuk meraih keuntungan yang signifikan dalam waktu yang relatif singkat.
5. Reksa Dana Saham
Reksa dana saham adalah reksadana yang sebagian besar portofolionya diinvestasikan dalam saham perusahaan yang terdaftar di bursa saham, baik Bursa Efek Indonesia (BEI) maupun bursa saham luar negeri. Reksa dana saham menempatkan dana investasi sekurang-kurangnya 80% portofolionya dalam bentuk saham. Berbeda dengan investasi saham, dalam reksa dana saham kamu tidak perlu terjun langsung untuk mengamati fluktuasi harga saham. Sebab, hal itu akan dilakukan oleh manajer investasi (MI), dimana MI akan mengelola danamu dengan profesional untuk menghasilkan return yang optimal. Caranya, MI akan menjual dan membeli saham saat harganya sudah sesuai dengan analisis dan memungkinkan untuk transaksi. Nantinya, return yang didapatkan merupakan selisih antara harga jual dengan harga beli dari saham yang ditransaksikan oleh MI tersebut.
Sama seperti saham, prinsip high risk high return berlaku bagi reksa dana saham. Fluktuasi saham yang menjadi portofolio utama reksa dana ini tidak dapat diprediksi dengan mudah. Hal ini membuat potensi keuntungan maupun kerugian reksa dana saham bisa naik turun kapan saja dengan signifikan. Kondisi ini mungkin dihindari oleh investor moderat dan konservatif. Akan tetapi, kondisi ini menjadi ladang cuan bagi investor agresif.
Nah, Sobat Makmur itu dia penjelasan mengenai investor agresif dan instrumen investasi apa saja yang cocok bagi investor agresif. Jika kamu adalah investor tipe agresif, kamu bisa memilih reksa dana saham di Makmur. Beberapa reksa dana saham favorit nasabah Makmur diantaranya Syailendra Equity Opportunity Fund Kelas A, STAR Infobank 15 Kelas Utama, TRIM Syariah Saham, dan Sucorinvest Sustainability Equity Fund.
Di Makmur, kamu bisa memilih lebih dari 100 produk reksa dana terbaik lainnya, baik itu reksa dana pendapatan tetap, reksa dana saham, reksa dana pasar uang, maupun reksa dana campuran. Sobat Makmur bisa membeli reksa dana pilihanmu dengan memanfaatkan promo seperti promo Outstanding October, promo Semua Bisa Makmur, dan promo Semakin Makmur.
Kamu juga bisa memanfaatkan promo-promo Makmur yang tertera pada link di bawah ini untuk mendapatkan keuntungan tambahan dan menemani perjalanan investasimu dalam mencapai tujuan finansial di masa depan.
Link: Promo-Promo di Makmur
Yuk, unduh aplikasi Makmur melalui link di bawah ini dan jangan lupa berikan ulasan terbaikmu.
Perlu diketahui, selain melalui ponsel, kamu juga dapat menggunakan aplikasi Makmur melalui situs web jika ingin berinvestasi menggunakan laptop atau komputer. Silakan klik link di bawah ini untuk informasi lebih lanjut.
Kamu juga dapat menambah wawasan dengan membaca informasi atau artikel menarik di situs web Makmur. Silakan klik link berikut:
Website: Makmur.id
Editor: Benrik Anthony (bersertifikasi WAPERD dan WMI)
Penulis: Akhmad Sadewa Suryahadi
Key Takeaways: Reksa dana saham merupakan salah satu pilihan yang menarik bagi investor yang ingin memperoleh potensi keuntungan yang cukup tinggi dalam jangka panjang, walaupun risikonya paling besar dibandingkan jenis reksa dana lainnya. Keberhasilan reksa dana saham sangat dipengaruhi oleh keahlian manajer investasi (MI) dalam memilih saham potensial. Dari berbagai sektor, saham sektor perbankan menjadi […]
Key Takeaways: Dalam berinvestasi, penting untuk memahami risiko dan potensi imbal hasil di awal. Salah satu indikator yang sering dijadikan acuan oleh para analis keuangan dan investor profesional adalah risk free rate atau “tingkat bebas risiko”, yang merupakan imbal hasil dari suatu investasi yang dianggap memiliki risiko gagal bayar yang rendah. Instrumen investasi di Indonesia […]
Key Takeaways: Instrumen investasi saham terbagi ke dalam berbagai jenis bila melihat dari karakteristiknya, salah satu yang populer adalah growth stock. Istilah growth stock mulai dipopulerkan oleh Thomas Rowe Price Jr. sebagai strategi investasi pada sekitar tahun 1930–1950-an dan semakin diketahui secara luas setelah Philip A. Fisher merilis buku Common Stocks and Uncommon Profits (1958). […]
Key Takeaways: Pengambilan keputusan investasi yang tepat bisa dipengaruhi oleh berbagai indikator ekonomi. Namun, ada satu indikator yang sangat krusial, yaitu real interest rate atau suku bunga riil. Real interest rate mencerminkan return riil yang Anda dapatkan dari suatu aset investasi setelah disesuaikan dengan inflasi. Dengan memahami dan mempertimbangkan real interest rate, Anda sebagai investor […]
Key Takeaways: Dalam perekonomian, cadangan devisa suatu negara memiliki peran yang sangat penting. Bagi Indonesia, cadangan devisa menjadi salah satu instrumen utama untuk menjaga kestabilan ekonomi. Melansir dari halaman resmi Bank Indonesia (BI), pada Juni 2025 cadangan devisa Indonesia tercatat sekitar 152,6 miliar dolar AS (USD), yang terdiri dari beberapa instrumen. Data dari Badan Pusat […]
Key Takeaways: Saat investasi reksa dana, yang terpenting bukan hanya mempertimbangkan imbal hasil, melainkan juga harus melihat potensi risikonya. Dikarenakan, setiap investasi memiliki ketidakpastian dan peluang yang perlu diukur serta dianalisis secara objektif. Oleh karena itu, Anda juga perlu mengevaluasi apakah imbal hasil tersebut sebanding dengan risiko yang diambil. Salah satu analisis yang bisa membantu […]