Hai, Sobat Makmur! Dunia investasi baru saja mencatat momen bersejarah. Warren Buffett, investor legendaris dunia, resmi mengumumkan rencana pensiunnya sebagai Chief Executive Officer (CEO) Berkshire Hathaway setelah 60 tahun memimpin dan membangun perusahaan investasi global tersebut. Ia akan menyerahkan posisi kepemimpinannya kepada Greg Abel pada akhir 2025. Dalam artikel ini, Makmur akan membahas 5 prinsip utama Warren Buffett yang tetap relevan dan dapat kamu terapkan dalam strategi investasimu. Yuk, disimak!
Biografi Singkat Warren Buffett
Warren Edward Buffett, lahir pada 30 Agustus 1930 di Omaha, Nebraska, merupakan investor legendaris asal Amerika Serikat (AS) yang saat ini menjabat sebagai CEO Berkshire Hathaway. Selama lebih dari enam dekade, Warren Buffett telah membangun reputasi global sebagai salah satu investor paling sukses dan berpengaruh di dunia karena konsistensinya dalam menerapkan strategi investasi jangka panjang berbasis nilai (value investing).
Dengan gaya kepemimpinan yang sederhana dan visioner, Warren Buffett berhasil mengubah Berkshire Hathaway dari perusahaan tekstil yang mengalami kesulitan menjadi perusahaan investasi terkemuka dengan portofolio global yang luas, mencakup saham-saham perusahaan besar seperti Apple, Coca-Cola, dan American Express. Menurut data Forbes per 03 Mei 2025, estimasi kekayaan bersih Warren Buffett mencapai US$168,2 miliar atau sekitar Rp2.764 triliun (asumsi kurs Rp16.430 per US$), menjadikannya sebagai orang terkaya kelima di dunia.
Meskipun telah mengumumkan rencana pengunduran dirinya dari posisi tertinggi di Berkshire Hathaway, pengaruh Warren Buffett terhadap dunia investasi tetap besar. Berikut 5 prinsip investasi ala Warren Buffet yang dapat dijadikan panduan oleh para investor:
Untuk menerapkan prinsip investasi Warren Buffett, tidak selalu perlu dimulai dengan memilih saham satu per satu. Bagi kamu yang ingin berinvestasi dengan pendekatan jangka panjang namun tetap terdiversifikasi, investasi reksa dana bisa menjadi pilihan. Instrumen ini dikelola oleh Manajer Investasi (MI) berpengalaman dan tentunya memahami kondisi pasar.
Salah satu reksa dana pilihan yang bisa kamu pertimbangkan adalah Reksa Dana Pendapatan Tetap (RDPT). Reksa dana ini memberikan potensi imbal hasil yang lebih tinggi dibandingkan deposito, sejalan dengan prinsip Warren Buffett terkait pentingnya disiplin dan proteksi nilai (margin of safety). Selain itu, Reksa Dana Campuran juga bisa menjadi alternatif bagi kamu yang ingin memperoleh pertumbuhan lebih optimal melalui kombinasi aset saham dan obligasi, tanpa harus menebak arah pasar setiap hari.
Nah, Sobat Makmur, itu dia 5 prinsip investasi dari sang investor legendaris Warren Buffett yang bisa kamu terapkan dalam strategi investasimu. Dengan mengimplementasikan prinsip-prinsip tersebut, kamu dapat mengoptimalkan portofolio dan menjaga pendapatan secara berkelanjutan, bahkan di tengah dinamika pasar yang fluktuatif.
Di Makmur, kamu juga bisa memilih lebih dari 100 produk reksa dana pilihan lainnya baik itu reksa dana pendapatan tetap, reksa dana saham, reksa dana pasar uang, maupun reksa dana campuran. Sobat Makmur bisa membeli reksa dana pilihanmu dengan memanfaatkan promo seperti promo Miracle May, Promo Semua Bisa Makmur, dan promo Semakin Makmur.
Kamu juga bisa memanfaatkan promo-promo Makmur yang tertera pada link di bawah ini untuk mendapatkan keuntungan tambahan dan menemani perjalanan investasimu dalam mencapai tujuan finansial di masa depan.
Link: Promo-Promo di Makmur
Yuk, unduh aplikasi Makmur melalui link di bawah ini dan jangan lupa berikan ulasan terbaikmu.
Perlu diketahui, selain melalui ponsel, kamu juga dapat menggunakan aplikasi Makmur melalui situs web jika ingin berinvestasi menggunakan laptop atau komputer. Silakan klik link di bawah ini untuk informasi lebih lanjut.
Kamu juga dapat menambah wawasan dengan membaca informasi atau artikel menarik di situs web Makmur. Silakan klik link berikut:
Website: Makmur.id
Editor: Merry Putri Sirait (bersertifikasi WPPE)
Penulis: Lia Andani
Key Takeaways: Di tengah kondisi global yang masih diliputi ketidakpastian dan tren suku bunga tinggi, imbal hasil (yield) Surat Berharga Negara (SBN) Indonesia tetap menunjukkan daya saing yang kuat. Tingkat yield yang kompetitif, ditambah stabilitas makroekonomi domestik, menjadikan SBN sebagai instrumen yang menarik bagi investor, baik ritel maupun institusi. Dalam artikel ini, Makmur akan membahas […]
Mengelola kekayaan tidak hanya berfokus pada kepemilikan aset, namun juga pada penerapan keputusan investasi yang dapat memberikan nilai ekonomi yang optimal dari waktu ke waktu. Dalam menghadapi dinamika pasar yang terus berubah, pendekatan analitis yang mendalam sangat diperlukan untuk mengestimasi nilai suatu aset atau kewajiban di masa depan. Salah satu konsep kunci dalam hal ini […]
Dalam setahun terakhir, Bank Indonesia telah memangkas BI Rate sebanyak tiga kali menjadi 5,25% sebagai respon terhadap perlambatan ekonomi global dan inflasi yang tetap terkendali. Namun, penurunan suku bunga acuan ini belum sepenuhnya tercermin pada suku bunga kredit perbankan digital. Data per April 2025 menunjukkan bahwa Suku Bunga Dasar Kredit (SBDK) bank-bank digital masih bertahan […]
Pasar global kembali menghadapi ketidakpastian seiring meningkatnya eskalasi konflik di Timur Tengah. Setelah serangan udara Israel ke Iran pada Jumat, 13 Juni 2025, Iran merespon dengan aksi balasan militer pada Sabtu, 14 Juni 2025. Ketegangan antara kedua negara ini tidak hanya menimbulkan kekhawatiran akan potensi meluasnya konflik di kawasan, tetapi juga berisiko mempengaruhi pergerakan harga […]
Dalam dunia investasi, pergerakan pasar tidak dapat sepenuhnya dapat diprediksi karena dipengaruhi oleh berbagai faktor, baik global maupun domestik, mulai dari rilis data ekonomi, kebijakan bank sentral, hingga dinamika geopolitik. Di tengah kondisi yang fluktuatif ini, pemahaman terhadap konsep risk-on dan risk-off menjadi penting bagi investor agar dapat menyusun strategi investasi yang tepat sesuai arah […]
Hai, Sobat Makmur! Negosiasi dagang antara Amerika Serikat (AS) dan Tiongkok kembali menjadi sorotan pasar global. Kali ini, pertemuan lanjutan digelar di London sebagai bagian dari upaya meredakan ketegangan yang meningkat sejak awal tahun. Tak hanya menjadi momen penting dalam hubungan kedua negara, perundingan ini juga berpotensi mempengaruhi pasar keuangan global. Dalam artikel ini, Makmur […]